UNSIA Bagikan Beasiswa dan Santunan Ramadan untuk Anak Yatim

Liputan6.com, Jakarta Sebagai wujud tanggung jawab sosial, Universitas Siber Asia (UNSIA) memberikan beasiswa dan santunan kepada 20 anak yatim piatu. Kegiatan ini dilaksanakan pada acara Homecoming dan Career Growth di Kampus UNSIA, Sabtu, 8 Maret 2025, bertepatan dengan bulan Ramadan. Penerima beasiswa merupakan anak-anak dari Panti Asuhan Kafilul Yatim Masjid Jami Nurul Falah, Cilandak, Jakarta Selatan.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Ucuk Darusalam, ST., MT., bersama Wakil Rektor Bidang SDM, Kemahasiswaan, dan Kerjasama, Ir. Abdul Wahab Bangkona, M.Sc., secara langsung menyerahkan beasiswa tersebut. Dalam sambutannya, Abdul Wahab menyampaikan harapan besar terhadap program ini.

“Kami berharap dengan adanya beasiswa ini, anak-anak yatim piatu dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga mereka dapat meraih masa depan yang lebih baik. Beasiswa ini adalah bagian dari peran UNSIA untuk meningkatkan Angka Partisipasi Kasar Perguruan Tinggi di Indonesia yang masih rendah. Semoga langkah ini menjadi awal yang baik untuk program serupa di masa depan,” ujarnya di hadapan seluruh sivitas akademika UNSIA.

Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh Zakaria, Pembina Panti Asuhan Kafilul Yatim Masjid Jami Nurul Falah. Ia mengungkapkan kebahagiaannya atas dukungan yang diberikan UNSIA kepada anak-anak asuhnya.

“Kami sangat berterima kasih atas beasiswa dan santunan yang telah diberikan. Alhamdulillah, anak-anak kami yang telah menyelesaikan pendidikan di jenjang SMA/SMK dapat melanjutkan ke UNSIA. Semoga ini menjadi ladang amal bagi UNSIA, dan lebih banyak lagi anak yatim yang bisa terbantu di masa depan,” tutur Zakaria.

Selain penyerahan beasiswa, acara ini juga menjadi momentum untuk membahas pentingnya transformasi pendidikan, terutama di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat. Rektor UNSIA, Jang Youn Cho, Ph.D., CPA, menekankan perlunya kolaborasi dan inovasi dalam sistem pendidikan tinggi untuk menghadapi perubahan zaman.

“Metode pembelajaran tradisional tidak lagi cukup. Digitalisasi telah membuka ruang pendidikan tanpa batasan waktu dan tempat. Oleh karena itu, kami terus berinovasi, khususnya dalam pembelajaran berbasis Artificial Intelligence (AI), agar UNSIA dapat bersaing di tingkat internasional,” jelasnya.

Cho juga mengaitkan transformasi ini dengan perkembangan dunia industri, di mana teknologi telah menjadi sektor paling menjanjikan dalam beberapa dekade terakhir. Hal ini sejalan dengan visi UNSIA untuk menjadi salah satu universitas online terbaik di Asia.

Acara yang digelar secara hybrid ini turut dihadiri oleh Ketua Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (YMIK), Dr. H. Ramlan Siregar, dan Founder UNSIA, Dr. El Amry Bermawi Putera, M.A., bersama jajaran pimpinan universitas, dosen, serta mahasiswa. Para mahasiswa yang biasanya hanya bertemu secara daring melalui Zoom, akhirnya dapat berkumpul secara langsung dalam suasana kebersamaan.

Selain berbuka puasa bersama, acara ini juga menghadirkan talkshow bertema Future-Ready Careers: Navigating Opportunities in a Digital Era. Narasumber seperti Sigit Nugroho dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III dan Dyah Alya Gretiana, Senior Analyst Technology di Michael Page, memberikan wawasan tentang Personal Branding dan cara menghadapi penolakan dalam dunia kerja.

Kegiatan ditutup dengan siraman rohani berupa tausiyah Ramadan oleh Dr. KH. Abdul Wahid Maktub, yang mengingatkan pentingnya menjaga semangat ibadah dan kebersamaan selama bulan suci ini.