Pendaftaran Seleksi Masuk Mahasiswa Baru Poltekpar Dibuka, Kemenpar Janji UKT Tak Naik Meski Ada Efisiensi

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) resmi membuka pendaftaran seleksi bersama masuk (SBM) mahasiswa baru enam Politeknik Pariwisata (Poltekpar) untuk tahun ajaran 2025/2026 pada Rabu, 12 Maret 2025. Total kuota yang tersedia untuk tahun ajaran tersebut mencapai 3.645 kursi.

Berjalan di tengah efisiensi anggaran, yang lebih suka disebut sebagai rekonstruksi anggaran oleh Andar Danova L. Goeltom, Asdep Peningkatan SDM Aparatur dan Pendidikan Vokasi Kemenpar, pemerintah menjanjikan hal itu tidak akan memengaruhi uang kuliah tunggal (UKT) yang harus dibayarkan mahasiswa baru nanti.

"Kalau bicara potensi, ada potensi major dan minor. Potensi major untuk kenaikan UKT itu masih tetap sama (besarannya). Belum ada perubahan. Satu sampel di Poltekpar Bali, misalnya, per semester Rp2.050.000. Itu tergolong bujet sangat terjangkau... Poltekpar lain relatif sama," kata Andar dalam peluncuran Seleksi Masuk Bersama (SBM) Poltekpar Tahun Akademik 2025/2026 secara daring.

Efiensi anggaran, sambung dia, sejauh ini juga tidak memengaruhi fasilitas pembelajaran yang ada. Dengan komposisi kurikulum pendidikan vokasi yang 70 persennya adalah praktik baru sisanya berupa teori, masing-masing kampus Poltekpar menyediakan laboratorium dan teaching class yang mendekati situasi industri yang sebenarnya.

Di sisi lain, pihaknya terus mencari peluang kerja sama demi mengembangkan potensi para mahasiswa. Salah satu yang saat ini berjalan adalah beasiswa penuh dari pemerintah Prancis untuk studi selama dua tahun bagi mahasiswa berprestasi. "No cost at all, tidak ada beban sama sekali untuk siswa," ucapnya.

Mahasiswa juga berkesempatan untuk berkuliah gratis bila IPK mereka di atas 3,5 dan memiliki kondisi ekonomi yang sesuai dengan persyaratan. "Ini benefit di balik tantangan efisiensi," kata Andar.

Sesuai namanya, seleksi bersama itu melibatkan enam Poltekpar yang ada di bawah naungan Kemenpar, terdiri dari Poltekpar Enhaii Bandung, Poltekpar Bali, Poltekpar Palembang, Poltekpar Medan, Poltekpar Makassar, dan Poltekpar Lombok. Anda menyebut masing-masing Poltekpar memiliki spesialisasi.

"Yang memiliki kekuatan gastronomi ada di Enhaii, budaya itu di Bali, geopark di Medan, marine (bahari) di Makassar, lombok itu (pariwisata) halal, dan Palembang jadi pusat pendidikan sport tourism," ia menguraikan.

Dari total kuota 3.645 kursi, porsi yang tersedia untuk jalur SBM hanya 60 persennya, atau 2.187 mahasiswa baru. Sisanya diterima via jalur seleksi mandiri. Kuota masing-masing Poltekpar adalah sebagai berikut: Poltekpar Enhaii dengan 365 kursi, disusul Poltekpar Bali dengan 414 kursi; Poltekpar Makassar 360 kursi; Poltekpar Medan 492 kursi; Poltekpar Palembang 240 kursi; dan Poltekpar Lombok 316 kursi.

"Target pendaftar 5.468 yang tersebar di enam Poltekpar, artinya 150 persen dari total kuota penerimaan," imbuhnya. Biaya pendaftaran sebesar Rp250 ribu untuk WNI dan Rp1 juta untuk WNA.

Penutupan pendaftaran adalah pada 17 Mei 2025 yang sepenuhnya dilakukan secara daring via laman sbmpoltekpar.kemenpar.go.id. Seleksi nanti akan terdiri dari dua tahapan, yakni tes skolastik, psikotes, dan wawancara pada 27--29 Mei 2025, serta pemeriksaan kesehatan pada 12--20 Juni 2025.

"Pengumuman kelulusan akhir 26 Juni 2025," ujarnya.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyebut bahwa pelaksanaan SBM Poltekpar merupakan upaya pemerintah untuk menyiapkan generasi muda dan sumber daya manusia yang unggul, kompeten, dan bisa berdaya saing global. Pasalnya, sektor pariwisata merupakan bidang yang berperan penting dalam memulihkan perekonomian negara yang ditunjukkan lewat kontribusi empat persen terhadap PDB pada 2024.

Di tengah dinamika domestik dan global, Poltekpar dinilainya ideal untuk jadi tempat menimba ilmu lantaran kurikulumnya yang aplikatif di dunia kerja. Bidang kerja yang bisa ditekuni juga variatif, mulai dari manajemen hotel, event organizer, travel agent, hingga pariwisata keberlanjutan.

"Kurikulum selalu diperbarui supaya punya keunggulan kompetitif dan dapat bekerja segera," ujarnya seraya menyebut tingkat penyerapan rasio lulusan mencapai 90,9 persen dengan waktu tunggu maksimal tiga bulan.

"Selain sektor formal, juga mendorong berwirausaha dengan melahirkan bisnis baru di bidang akomodasi, perjalanan, kuliner, hingga teknologi wisata," imbuhnya. Andar bahkan menyebut sebagian lulusan sudah direkrut oleh perusahaan sebelum diwisuda untuk menunjukkan betapa tingginya peluang kerja bagi lulusan Poltekpar.

Andar menyatakan selain praktik langsung di kampus, mahasiswa Poltekpar juga akan difasilitasi magang atau praktik kerja di berbagai tempat baik dalam dan luar negeri. Sejauh ini, Poltekpar sudah menjalin kemitraan dengan Thailand, Hong Kong, Malaysia, dan Dubai (Timur Tengah).

"Kami juga punya advisory board yang merupakan teman-teman di industri yang memiliki posisi strategis. Mereka banyak bantu sebagai bridge yang mempertemukan dengan industri terkait perubahan, efek, dampaknya dari perubahan kurikulum dan tempat magang dan bekerja," kata Andar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023, 24,4 juta tenaga kerja terserap di sektor pariwisata atau 17,45 persen dari total tenaga kerja Indonesia. Capaian laju pertumbuhan rata-rata tenaga kerja pariwisata mencapai tiga kali lipat dari laju pertumbuhan tenaga kerja nasional. Pada periode 2019--2023 misalnya, angkanya mencapai 3,85 persen, tetapi masih didominasi sektor informal.