Liputan6.com, Jakarta - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menegur kuasa hukum 2 terdakwa pembunuhan terhadap Ade Sara Angelina Suroto. Majelis menegur lantaran dalam sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan, kedua pihak kuasa hukum 2 terdakwa tidak hadir.
"Tim penasehat hukum harus insiatif, ada sidang harusnya datang saja," kata Ketua Majelis Hakim Hapsoro dalam sidang di PN Jakpus, Jakarta, Selasa (26/8/2014).
Usai sidang, kuasa hukum terdakwa Assyifa Ramadani, Hendrayanto mengungkapkan soal ketidakhadiran pihaknya dalam sidang perdana itu. Menurut Hendrayanto, pihaknya tidak mendapat undangan dari pengadilan.
"Undangannya dadakan. Sementara kita kan punya perkara lain yang kita tangani. Nggak mungkin kita hadir di 2 titik perkara," kata Hendrayanto.
Lebih jauh Hendrayanto mengatakan, pihaknya mengklaim, hak-hak kliennya terlanggar. Sebab, pihaknya yang mengaku mendapat undangan dadakan jadi tidak bisa mendampingi Syifa dalam sidang dakwaan.
"Padahal itu perintah undang-undang terdakwa wajib didampingi," kata Hendrayanto.
Adapun dalam sidang ini, Majelis Hakim menunda sidang pembacaan eksepsi atau nota keberatan atas dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Sidang ditunda, lantara eksepsi dari kubu kedua terdakwa belum siap.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) mendakwa 2 terdakwa pembunuh Ade Sara Angelina Suroto, yakni Ahmad Imam Al-Hafitd dan Assyifa Ramadhani dengan pasal berlapis. Dalam dakwaan primer, Hafitd dan Assyifa didakwa dengan Pasal 340 KUHPidana tentang Pembunuhan Berencana juncto Pasal 51 KUHPidana.
Lalu pada dakwaan subsider, mereka juga didakwa Pasal 338 KUHPidana tentang Pembunuhan. Kemudian dakwaan subsider kedua, 2 terdakwa didakwa dengan Pasal 353 ayat 3 KUHPidana tentang Penganiayaan yang menyebabkan orang lain meninggal dunia.
Mengacu pada dakwaan tersebut, Hafitd dan Assyifa terancam hukuman maksimal pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, subsider maksimal pidana 15 tahun penjara, subsider maksimal pidana 10 tahun penjara. Adapun, dalam dakwaan disebutkan juga Ade Sara mengaku telah hamil 2 bulan. Jaksa menyebut, Ade Sara mengaku hamil 2 bulan agar tidak disakiti Hafitd dan Assyifa.
Ade Sara ditemukan tewas di dalam mobil Kia Visto B 8328 JO di Tol Bintara kilometer 41, Bekasi Barat, Jawa Barat. Mobil warna silver tersebut belakangan diketahui milik Ahmad Iman Al-Hafitd, mantan pacar Ade Sara.
Ade Sara tewas setelah diduga dieksekusi oleh Hafitd dan pacar barunya, Assyifa Ramadani. Kuat dugaan dia tewas setelah dipukul, disetrum serta disumpal mulutnya dengan tisu dan koran. (Mut)
Hakim Tegur Kuasa Hukum Terdakwa Pembunuh Ade Sara
Majelis menegur lantaran dalam sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan, kedua pihak kuasa hukum 2 terdakwa tidak hadir.
Diperbarui 26 Agu 2014, 15:50 WIBDiterbitkan 26 Agu 2014, 15:50 WIB
Dalam persidangan, keduanya diancam dengan hukuman primer Pasal 340 yang mengatur tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup, Selasa (19/8/14). (Liputan6.com/Faisal R Syam)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Live dan Produksi VOD
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apple Umumkan iPhone 16e, Cek Spesifikasi dan Harganya?
Cak Imin Harap Prabowo Bentuk Kementerian Haji dan Umrah
Arti Mimpi Kita Selingkuh: Makna Tersembunyi di Balik Mimpi yang Menggelisahkan
Mengenal Lagi Amalan Sunah di Bulan Ramadhan yang Sering Terlupakan
Gyokeres Belum Pasti, Manchester United Lirik Striker yang Pernah Hancurkan Bek Sendiri
Cara Memadukan Teh dan Cokelat yang Salah Satunya Bermanfaat Menekan Kolesterol Jahat
Kisruh Royalti Lagu Agnez Mo Vs Ari Bias, Bagaimana Aturan yang Sebenarnya?
Resep Bubur Sumsum Rumahan: Cara Membuat yang Lembut dan Nikmat
Benarkah di Surga Ada Pesta Seks?
Fariz RM Ditetapkan Tersangka, Terancam 20 Tahun Penjara
Mimpi Melihat Buah Kelapa Banyak: Makna dan Tafsir Mendalam
Berkeliaran ke Perkampungan di Pesisir Barat Lampung, Harimau Sumatera Ini Berhasil Ditangkap