Ahok: Tak Bisa Kenali Muridnya, Itu Bukan Guru

Terkait kekerasan pelajar, Ahok mengimbau seharusnya peran guru lebih ditingkatkan dalam hal pengawasan murid di sekolah.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 03 Sep 2014, 17:25 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2014, 17:25 WIB
(lip6siang) Plafon Ahok

Liputan6.com, Jakarta - Kasus kekerasan di SMA Negeri 3, Setia Budi, Jakarta Selatan, yang berujung pada tewasnya salah satu murid, yaitu Afriand Caesar Al Irhamy di tangan seniornya ternyata menjadi perhatian khusus Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Ahok mengimbau seharusnya peran guru di sekolah lebih ditingkatkan dalam hal pengawasan murid. Ahok pun meminta para guru untuk lebih mengenali murid-muridnya.

"Kita juga mau tegas, kalau guru-guru tidak bisa mengenali anak muridnya, saya bilang itu bukan guru. Masa nggak tahu mana anak nakal, mana yang nggak," kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (3/9/2014).

Mantan bupati Belitung Timur itu mengancam akan menindak tegas guru yang masih lalai dalam mengawasi murid-muridnya di sekolah.

"Dicopot, saya juga ingin turun golongan. Kalau nanti turun golongan masih macam-macam, pecat saja udah. Lebih baik nggak ada guru, kalau dia nggak bener," tegas Ahok.

Sebelumnya orangtua Afriand Caesar Al Irhamya mendatangi kantor Ahok di Balaikota, Jakarta, hari ini.

Ketika ditemui usai bertemu Ahok, Ibunda Afriand, Diana Dewi mengatakan, kedatangannya ke kantor Ahok untuk menyampaikan harapan agar tidak ada lagi bullying yang terjadi di sekolah.

"Kami hanya menyampaikan sedikit unek-unek kami, curhatlah ke Pak Ahok tentang pihak sekolah terhadap kami, terus harapan-harapan kami. Jangan sampai ada bullying-bullying lagi yang menyebabkan sampai kematian seperti ini," kata Diana.

Baca juga:

Curhat ke Ahok, Ibu Siswa SMA 3 Minta Pem-Bully Ditindak Tegas
Dinas Pendidikan Batasi Keikutsertaan Alumni di Kegiatan Sekolah
4 Terdakwa Kasus Tewasnya Pelajar SMA 3 Jakarta Kembali Ditahan

(Sun)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya