Liputan6.com, Jakarta Resor di pegununungan tentunya menyajikan pemandangan indah untuk pengunjung. Meski terkadang harus mendaki ribuan langkah, namun ketika sudah sampai di atas rasa lelah tentunya terbayarkan.
Tentunya terdengar unik jika resor di pegunungan memasang eskalator agar memudahkan pengunjung. Jika ada eskalator, pengunjung tidak perlu takut kelelahan dan merasa pegal ketika mendaki.
Advertisement
Baca Juga
Sebuah resor pegunungan di Jianxi, Tiongkok, menginvestasikan jutaan dolar untuk membangun jaringan besar eskalator raksasa yang memungkinkan pengunjung mencapai puncak gunung tanpa harus bersusah payah.
Advertisement
Dimulai pada tahun 2022, proyek ini dikabarkan akan rampung pada tahun 2025 ini. Meski ada eskalator, namun tak mengurangi sensasi mendaki gunung sembari menikmati pemandangan alam.
Berikut Liputan6.com merangkum dari Odditycentral tentang keunikan resor di pegunungan yang menyediakan eskalator, Jumat (11/4/2025).
Resor di Kawasan Wisata Lingshan
Resor tersebut terletak di Kawasan Wisata Lingshan, Provinsi Jianxi, Tiongkok Timur. Pengunjung akan bisa mencapai puncak setinggi 1.500 meter hanya dengan menaiki serangkaian eskalator luar ruangan. Proyek besar ini dimulai pada tahun 2022 dan dijadwalkan selesai pada bulan depan.
Foto dan video terbaru dari lokasi menunjukkan puluhan eskalator yang saling terhubung, membentang dari kaki gunung hingga ke puncaknya. Meskipun ini bukan satu-satunya instalasi eskalator di pegunungan Tiongkok, proyek ini dianggap sebagai salah satu yang terbesar dan paling kompleks sejauh ini.
Sebelumnya, Gunung Tanyu di Provinsi Zhejiang, Tiongkok, menjadi viral pada tahun 2023 setelah memasang eskalator yang memungkinkan siapa pun mencapai puncaknya yang setinggi 350 meter. Sejak itu, beberapa kawasan pegunungan lain mulai mengikuti jejak serupa.
Advertisement
Menghabiskan Waktu 2 Jam Jika Tak Pakai Eskalator
Respons publik terhadap tren ini beragam. Sebagian orang menyambut baik inisiatif tersebut karena memungkinkan siapa saja—termasuk lansia dan penyandang disabilitas—untuk menikmati pemandangan yang menakjubkan dari ketinggian tanpa harus bersusah payah. Namun, sebagian lainnya mengkritik kebijakan ini karena dianggap menghilangkan esensi petualangan dalam aktivitas mendaki gunung.
Sebelum proyek eskalator di Lingshan ini, para pengunjung harus menapaki ribuan anak tangga dan menghabiskan waktu sekitar dua jam untuk mencapai puncak gunung setinggi 1.500 meter. Tapi setelah eskalator ini resmi dibuka bulan depan, pengunjung akan bisa mencapai puncak hanya dalam hitungan menit, tanpa perlu kelelahan.
