Hujan Abu Vukanik, Warga Lereng Gunung Slamet Kekurangan Masker

Masker dibagikan Polres Tegal sebanyak 1.500 di desa yang dekat dengan puncak Gunung Slamet, namun masih kekurangan.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Sep 2014, 15:45 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2014, 15:45 WIB
Pembagian-Masker
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Tegal - Dampak hujan abu vulkanik akibat letusan Gunung Slamet mulai dirasakan warga di sekitar lereng gunung. Namun ironisnya masih banyak warga yang belum tersentuh pembagian masker.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (12/9/2014), saat petugas Polres Tegal, Jawa Tengah membagikan masker, warga pun langsung berebutan mengambil masker. Sejak Gunung Slamet makin sering menyemburkan abu vulkanik, sejumlah desa seperti Desa Sawangan dan Sikedong di Tegal mulai terkena dampak hujan abu.

Jumlah masker yang dibagikan Polres Tegal sebanyak 1.500 masker di desa-desa yang paling dekat dengan puncak Gunung Slamet. Itu pun masih mengalami kekurangan.

Tak sekadar membagikan masker, polisi juga memberikan sosialisasi kepada masyakat agar tetap tenang, namun meningkatkan kewaspadaan jika sewaktu-waktu Gunung Slamet kembali alami erupsi.

Pagi tadi aktivitas gunung tertinggi di Jawa Tengah ini belum menurun. Gunung Slamet masih menyemburkan abu vulkanik disertai suara dentuman cukup keras. Puluhan personel TNI dan polisi saat ini telah bersiaga di sejumlah titik untuk melakukan evakuasi warga jika terjadi erupsi.

Baca juga:

Gunung Slamet Masih Lontarkan Lava Pijar

Meletus 38 Kali, Gunung Slamet Lontarkan Abu Tebal Capai 1.500 M

Gunung Slamet Berdentum 9 Kali, Warga Gambuhan Tenang

(Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya