Antisipasi Kabut Asap, BPBD Sumsel Kerahkan Heli Penyemprot Air

"Water boombing berasal dari air Sungai Musi dan air yang terdekat dari titik api," kata Kepala BPBD Sumsel.

oleh Nefri Inge diperbarui 19 Sep 2014, 16:28 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2014, 16:28 WIB
water boombing
Ilustrasi. (abc.net.au)

Liputan6.com, Palembang - Sudah satu bulan lamanya kabut asap akibat kebakaran hutan menyelimuti Sumatera Selatan (Sumsel). Dampak buruk pun terjadi dari sektor transportasi dan kesehatan. Untuk menanggulangi menyebarnya kabut asap, Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel terus gencar melakukan water boombing di titik api (hotspot) di beberapa kabupaten Sumsel.

Menurut Kepala BPBD Sumsel, H Yulizar Dinoto, pihaknya sudah mengerahkan tim untuk memadamkan titik api yang tersebar di sejumlah daerah.

"Water boombing melalui udara kita gunakan helikopter. Water boombing berasal dari air Sungai Musi dan air yang terdekat dari titik api. Hari pertama memang kondisinya banyak titik api, namun sedikit berkurang setelah dilakukan water boombing," ujar Yulizar kepada Liputan6.com di Palembang, Jumat (19/9/2014).

Ada beberapa lokasi water boombing di 12 kabupaten se-Sumsel yaitu satu titik di Pagaralam, enam titik di Ogan Ilir (OI), 26 titik di Ogan Komering Ilir (OKI), 16 titik di Ogan Komering Ulu (OKU), 32 titik di Musi Rawas (MURA), 39 titik di Musi Banyuasin (MUBA), 20 titik di Banyuasin, 13 titik di Empat Lawang, 8 titik di Lahat, 10 titik di Muara Enim, 24 titik di Muratara dan 6 titik di Pali.

Untuk mengangkut water boombing, BPBD Sumsel menggunakan helikopter MI-8 dengan panjang 18,46 meter, lebar 21,25 meter, tinggi 4,76 meter dan kecepatan maksimum terbang 250km/jam. Kapasitas untuk sekali boombing helikopter MI-8 sebanyak 4 ribu liter dan Bolkow sebanyak 500 liter.

Dari data satelit Aqua/Terra Modis Fire Information of Resouce Management System (FIRMS) University of Maryland Usa (NASA) mengungkapkan hingga kemarin jumlah titik api mencapai 228 titik.

"Memang seperti itu kondisinya, tapi tim kita tetap melakukan pemadaman api secara maksimal. Semua kegiatan termasuk wilayah dibiayai oleh BPBN pusat," lanjutnya.

Perkebunan Sinar Mas Grup pun menjadi lokasi pemadaman water boombing di kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Dari segi kesehatan, kabut asap ternyata kian mengkhawatirkan. Dinas Kesehatan Sumsel pun telah berkoordinasi dengan Dinkes Kabupaten/kota untuk mengantisipasi dampak dari kabut asap tersebut.

"Kabut asap yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan berimbas pada kesehatan warga, terlebih yang berada di dekat lokasi kebakaran. Dikhawatirkan akan banyak terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)," papar Kepala Dinkes Sumsel Lesti Nurainy. (Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya