Liputan6.com, Jakarta - Sikap Partai Demokrat yang memilih walk out dari rapat paripurna DPR terkait pengesahan Rancangan Undang-Undang Pilkada (RUU Pilkada) tak langsung, dinilai banyak pihak sebagai pengecut dan 'abu-abu'. Namun hal itu dibantah.
Wakil Sekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan menegaskan, sikap Fraksi Partai Demokrat dalam rapat paripurna sangat jelas. Menurut dia, fraksinya tetap mendukung sistem pilkada langsung dengan 10 syarat perbaikan.
"Tidak ada yang abu-abu, Demokrat sangat jelas," tegas politisi yang akrab disapa Pohan di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/9/2014).
Pohan menepis anggapan Demokrat mengkhianati Koalisi Merah Putih. Koalisi itu mendukung Pilkada tak langsung atau melalui DPRD. Dia juga membantah partainya bermain mata dengan PDIP yang mendukung 10 poin yang diajukan Demokrat.
Menurut Pohan, apa yang dilakukan partainya dalam rapat paripurna pengesahan RUU Pilkada pada Jumat 26 September dini hari itu adalah bentuk konsistensi Demokrat yang ingin ada perbaikan dalam sistem pilkada langsung.
"Karena pilkada langsung ini banyak ekses negatif, karena itu perlu 10 perbaikan, tapi ternyata ditolak. Kalau dari perintah ketum (ketua umum) dan ketua harian, sekjen, sudah jelas pilkada langsung dengan 10 perubahan. Tapi ketua fraksi mengatakan, semua usulan Demokrat ini gagal diterima sebagai opsi voting," beber Pohan.
Soal sikap walk out partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam paripurna, Pohan menegaskan, sesuai instruksi Ketua Umum Partai Demokrat SBY mendukung pilkada langsung dengan 10 perubahan. Meski usulan itu kandas dalam voting rapat paripurna.
"Instruksinya memenangkan pilkada langsung dengan 10 perubahan. Jangankankan untuk dipilih, masuk ke voting saja tidak berhasil," tandas Pohan.
DPR resmi mengesahkan RUU Pilkada tak langsung atau melalui DPRD pada Jumat 27 September dini hari. Sebanyak 226 anggota DPR yang notabene tergabung dalam Koalisi Merah Putih setuju Pilkada tak langsung.
Sementara 135 anggota DPR setuju pilkada langsung. Terdiri dari parpol pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), 6 anggota Fraksi Partai Demokrat, dan 11 anggota Fraksi Partai Golkar. Fraksi Partai Demokrat yang masuk dalam Koalisi Merah Putih memilih walk out atau meninggalkan rapat paripurna.
Kendati mendukung RUU Pilkada langsung, namun kata Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan sebelumnya menyatakan, ada 10 poin yang harus diperbaiki dan dimasukkan dalam RUU Pilkada.
Beberapa poin di antaranya, pertama melakukan uji publik atas integritas dan kompetensi calon gubernur (cagub), calon bupati (cabup), dan calon walikota (cawako). Kedua, efisiensi biaya Pilkada harus dan mutlak dilakukan. Ketiga, pengaturan kampanye dan pembatasan kampanye terbuka. (Sss)
Ramadhan: Demokrat Tidak Abu-abu Dukung Pilkada Langsung
Wasekjen Demokrat Ramadhan Pohan menepis anggapan Demokrat mengkhianati Koalisi Merah Putih, dengan menolak RUU Pilkada tak langsung.
Diperbarui 27 Sep 2014, 16:46 WIBDiterbitkan 27 Sep 2014, 16:46 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
7 Respons Pakar, Dishub hingga Gubernur Jakarta Pramono Anung Terkait Macet Parah Pelabuhan Tanjung Priok
5 Gambar Rumah Minimalis 2 Lantai dengan Ukuran 6x12 Meter, Cocok Jadi Inspirasi Hunian di 2025
Bukan Cuma Diminum, Cuka Sari Apel Bisa Dipakai untuk Membersihkan Rumah
IHSG Beragam Hari Ini 21 April 2025, Saham MTDL hingga ACES Menghijau
Top 3 Berita Bola: Rebutan dengan City, Manchester United Incar Pemain Muda Jerman Buat Pendamping Fernandes
Nilai Bitcoin Menanjak 33% Sejak Halving pada 2024
Cara RSA UGM Cegah Kekerasan Seksual di Lingkungan Pendidikan di Rumah Sakit
6 Rekomendasi Model Rambut Pendek Anak Perempuan Ala Korea, Imut Banget
Ham Pan, Camilan Pedas Khas Singkawang yang Terbuat dari Beras dan Ebi
Alasan Raja Charles III Tolak Panggilan Telepon Pangeran Harry di Tengah Sidang Banding Pengadilan Inggris
Ailee Resmi Menikah dengan Choi Si Hun dan Bakal Bulan Madu ke Dubai
Chinese Zodiac Dog: Loyal Guardian of the Zodiac Cycle