Liputan6.com, Bandar Lampung - Keluarga Mayang Prasetyo alias Febri Adriansyah tidak menyangka nasib Mayang akan berakhir tragis yang diduga dibunuh oleh suaminya sendiri, Marcus Volke, seorang warga Australia.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (7/10/2014), pada Hari Raya Idul Fitri lalu Mayang bersama sang suami sempat pulang ke rumah orangtua Mayang di Bandar Lampung. Mereka pun tampak harmonis dan tidak pernah bertengkar.
Baca Juga
Menurut Nining Sukarni, ibu Mayang, anaknya terlahir dan tumbuh besar hingga remaja sebagai seorang laki- laki normal. Febri mulai merantau ke Bali sejak tamat SMA pada 2005. Sejak merantau, Febri kerap ke luar negeri dan kerap mengirim uang. Nining hanya bisa pasrah dan berharap jenazah anaknya bisa dibawa pulang.
Advertisement
Febri merupakan putra sulung dari 3 bersaudara. Di mata adik-adiknya, Febri memang sudah memiliki sifat seperti wanita sejak kecil. Selain gemar memasak dan mengurusi rumah, Febri sehari-hari justru kerap terlihat bermain dengan teman- teman wanita, bukan teman laki- laki, seusianya.
Mayang Prasetyo memiliki paspor atas nama Febri Andriansyah yang dikeluarkan Kantor Imigrasi Denpasar, Bali. Mayang mengurus paspor pada Januari 2011 lalu sebelum berangkat ke Australia.
Mayang ditemukan tewas mengenaskan di apartemennya di Brisbane, Australia. Tubuhnya dimutilasi dan sebagian ada di dalam panci yang sedang dimasak sang suami. Marcus Volke, sang suami juga ditemukan tewas tidak jauh dari apartemen.
Pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah berjanji akan mengawal kasus mutilasi Mayang Prasetyo hingga tuntas. (Yus)
Baca Juga:
Apartemen Saksi Bisu Kematian Mayang Prasetyo