Alasan Jemaah Haji Dilarang Bawa Zamzam Tambahan ke Pesawat

Jemaah haji memang sudah diberikan jatah masing-masing lima liter air yang akan diberikan di debarkasi jamaah haji.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Okt 2014, 07:43 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2014, 07:43 WIB
Air zamzam
Tumpukan air zamzam jatah jemaah haji Indonesia. (Liputan6.com/Anri Syaiful)

Liputan6.com, Jeddah - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia melarang jemaah haji membawa air zamzam masuk ke pesawat. Akibatnya banyak air zamzam yang dikemas jemaah haji disita petugas seperti yang terlihat di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.

Jemaah haji memang sudah diberikan jatah masing-masing 5 liter air yang akan diberikan di debarkasi (tempat pemulangan) jemaah haji. Namun alasan utama Garuda melarang jemaah membawa air zamzam ke pesawat adalah masalah keselamatan penerbangan.

Unit Corporate Security Garuda Indonesia, Cecep Ramdani, di Jeddah, Sabtu (11/10/2014) , mengatakan air zamzam yang disiapkan oleh jemaah biasanya tidak dikemas sesuai standar yang berlaku, sehingga dikhawatirkan sewaktu-waktu bisa bocor.

Apalagi selain dalam botol plastik air mineral, zamzam itu juga ada yang dimasukkan dalam jeriken ukuran 5 liter. "Yang kita khawatirkan adalah yang ukuran besar dan kalau dibawa setiap jemaah...bisa membahayakan keselamatan penerbangan," kata Cecep.

Bila air zamzam bocor, rembesan air itu dikhawatirkan bisa menimbulkan korosi badan pesawat atau terkena peralatan listrik yang rentan terkena air.  "Ini yang dimaksud bisa membahayakan penerbangan," jelas dia.

Sementara itu, Kepala PPIH Bidang Perlindungan Jemaah, Ahmad Riad S, meminta jemaah menaati aturan.  Ia mengatakan, dengan peralatan deteksi, keberadaan air zamzam mudah diketahui.

Ahmad mengingatkan jika koper terpaksa harus dibuka untuk mengeluarkan zamzam maka hal itu bisa mempengaruhi jadwal keberangkatan. (Ant)

 



Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya