Airlangga Golkar: Pertemuan Jokowi-Ical Cairkan Suasana Politik

Airlangga mengatakan, Golkar berada dalam posisi yang jelas, yakni sebagai penyeimbang pemerintahan.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 17 Okt 2014, 06:34 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2014, 06:34 WIB
[FOTO] Usai Dangdutan Bareng, Jokowi-Ical Berpelukan
Jokowi dan Ical pun tampak berangkulan dan tetap hangat meski dalam bursa capres harus bersaing (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi bertemu dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie atau Ical beberapa waktu lalu. Ketua DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, pertemuan 2 tokoh itu dapat meredakan situasi politik yang panas.

"Itu mencairkan suasana politik. Hubungan pribadi Jokowi-Ical baik," tutur Airlangga di Jakarta, Kamis (16/10/2014) malam.

Calon Ketua Umum Golkar ini menuturkan, pertemuan tersebut belum tentu memengaruhi sikap partai berlambang pohon beringin itu di Parlemen. Golkar akan mendukung kebijakan yang pro pembangunan dan mengkritik kebijakan yang tidak mendukung pembangunan.

"Mengenai kebijakan politik perlu bahasan lebih lanjut terkait kebijakan objektif lannya. Persoalannya, bukan keras dan lunak tapi dialog politik. Tentunya kebijakan publik yang diambil. Parlemen kan pengawasan publik, pembangunan harus berjalan agar check and balances terjadi," terang dia.

Airlangga mengatakan, Golkar berada dalam posisi yang jelas, yakni sebagai penyeimbang pemerintahan. "Pada posisi saat ini, Golkar berada dalam parlemen. KMP itu jadi salah satu modal kuat untuk jadi kekuatan penyeimbang," tandas Airlangga.

Pada Pilpres 2014, Partai Golkar berada di barisan Koalisi Merah Putih mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Padahal, pasangan Jokowi, Jusuf Kalla (JK) merupakan mantan Ketua Umum Partai Golkar.

Namun beberapa elite Golkar ada yang menyebrang ke barisan Koalisi Indonesia Hebat mendukung Jokowi-JK pada Pilpres 2014. Sehingga mereka dipecat dari Golkar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya