Cara Arsyad Dapatkan Gambar Penghinaan Jokowi Terpopuler

Simak selengkapnya Top 5 kanal News Liputan6.com edisi Senin 3 November 2014.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Nov 2014, 07:53 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2014, 07:53 WIB
(lip6 Malam) Wawancara Arsyad
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Berita mengenai cara Muhammad Arsyad mendapat gambar untuk menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat perhatian luas para pembaca Liputan6.com di kanal News. 3 `Auman` TrioMacan2000 dan berita pembunuhan sadis terhadap WNI di Hong Kong juga mendapat sorotan para pembaca sepanjang Senin 3 November 2014.

Berikut Top 5 News edisi Senin 3 November 2014:  

1. Begini Cara Arsyad Dapatkan Gambar Penghinaan Jokowi

Muhammad Arsyad, tersangka penghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa menikmati kebebasan, meski hanya sementara. Permohonan penanggguhan penahanannya dikabulkan polisi dan dia berkumpul dengan keluarga di rumahnya di Ciracas, Jakarta Timur.

Arsyad lalu menuturkan dari mana dia mendapatkan beberapa gambar berbau penghinaan berupa konten pornografi terhadap Presiden Jokowi. Kala pemilu presiden 2014, dia memang sedang luntang-lantung dan tidak memiliki pekerjaan.

Saat memiliki sedikit uang lebih, dia menyempatkan diri berselancar di warung internet (warnet). Dia lalu membuka akun Facebook miliknya dengan nama Arsyad Assegaf.

Selengkapnya ada di sini

2. 3 'Auman' TrioMacan2000 Sebelum Raden Nuh Ditangkap

'Auman kontroversial' akun Twitter TrioMacan2000 @TM2000Back terhenti sejak Raden Nuh, orang yang diduga berada di balik akun Twitter itu dibekuk lantaran dituduh melakukan pemerasan terhadap pejabat PT Telkom. Penangkapan Raden Nuh itu berawal dari dibekuknya Edi Syahputra, pria yang juga disebut-sebut sebagai pengelola Triomacan2000.

Ini bukan kasus pertama yang melibatkan akun Triomacan2000. Tercatat sudah beberapa kali auman-auman kontroversial akun tersebut menyenggol beberapa pihak, termasuk kalangan menteri.

Daftar selengkapnya klik tautan ini

3. 2 'PSK Asal Indonesia' Jadi Korban Pembunuhan di Hong Kong

Seorang pria asal Inggris  Rurik Jutting diperiksa dalam kasus dugaan pembunuhan oleh Kepolisian Hong Kong. Pria 29 tahun yang bekerja  di Bank of America Merrill Lynch menjadi tersangka setelah 2 perempuan ditemukan tewas di apartemennya di Wan Chai.

Meski belum jelas identitas mereka yang tewas,  disebut-sebut kedua korban adalah 'pekerja seks komersial (PSK) asal Indonesia'.  Menurut wartawan BBC di Hong Kong, Juliana Liu, mareka bernama Alice dan Jessie.

Kedua perempuan tersebut ditemukan tewas dengan luka-luka di leher mereka. Seorang ditemukan dengan luka tusukan dan perempuan lainnya ditemukan di dalam koper.

Simak kelanjutannya di sini

4. Pria Nekat Naik Bangkai Paus yang Dikepung Hiu Macan

Aksi nekat dilakukan oleh seorang pria Australia bernama Harrison Williams. Dia nekat menaiki bangkai paus yang tengah dikepung hiu macan. Untung saja, sejumlah hewan buas laut tersebut tak memangsanya.

Kejadian tersebut terjadi di Perairan Australia Barat, baru-baru ini, tepatnya di antara Kota Fremantle dan Pulau Rottnest. Saat itu, Harrison sedang melintas menggunakan kapal dan melihat ada paus mengambang. Pria berusia 26 tahun itu kemudian nekat terjun ke perairan, berenang dan naik paus tersebut. Sementara ada sejumlah hiu macan yang mengelilingi bangkai paus.

Selengkapnya klik tautan ini

5. Detik-detik Penemuan Jasad WNI Korban Pembunuhan Sadis di Hong Kong

Pada Sabtu 1 November 2014 pukul 03.04 waktu setempat, polisi menggerebek sebuah unit apartemen mewah J Residence di Hong Kong. Di dalamnya terpampang adegan sadis.

Dua perempuan ditemukan tewas. Salah satunya, yang berusia 25 sampai 30 tahun mengalami luka tusuk di leher dan bokong. Ia dinyatakan tewas di lokasi kejadian.

Sementara, jasad perempuan lainnya, yang juga mengalami luka parah pada leher, ditemukan di dalam koper. Disembunyikan di sana.

Kepolisian Hong Kong mengatakan, mereka menemukan sebuah pisau dari unit apartemen J Residence yang terletak di area elite dan populer sebagai kawasan pemukiman para profesional yang bekerja di sektor keuangan.

Selanjutnya simak di sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya