2 'PSK Asal Indonesia' Jadi Korban Pembunuhan di Hong Kong

Bankir asal Inggris Rurik Jutting dituduh membunuh 2 perempuan di apartemennya di Hong Kong. Korban diduga berasal dari Indonesia.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 03 Nov 2014, 11:43 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2014, 11:43 WIB
Rurick Jutiing, tersangka pembunuhan 2 perempuan di Hong Kong
Rurick Jutiing, tersangka pembunuhan 2 perempuan di Hong Kong (Reuters)

Liputan6.com, Hong Kong - Seorang pria asal Inggris  Rurik Jutting diperiksa dalam kasus dugaan pembunuhan oleh Kepolisian Hong Kong. Pria 29 tahun yang bekerja  di Bank of America Merrill Lynch menjadi tersangka setelah 2 perempuan ditemukan tewas di apartemennya di Wan Chai.

Meski belum jelas identitas mereka yang tewas,  disebut-sebut kedua korban adalah 'pekerja seks komersial (PSK) asal Indonesia'.  Menurut wartawan BBC di Hong Kong, Juliana Liu, mareka bernama Alice dan Jessie.

Kedua perempuan tersebut ditemukan tewas dengan luka-luka di leher mereka. Seorang ditemukan dengan luka tusukan dan perempuan lainnya ditemukan di dalam koper.

Asisten komandan distrik Wan Siu-hung mengatakan kepada para wartawan bahwa perempuan yang ditemukan di dalam koper meninggal 'sudah cukup lama' dan memiliki luka-luka di leher.

Tersangka sudah mengundurkan diri dari pekerjaannya di Bank of America Merrill Lynch sepekan lalu. Sebuah profil di LinkedIn yang menggunakan namanya menyebutkan dia adalah lulusan Universitas Cambridge yang ternama di Inggris.

Jutting dihadapkan ke pengadilan di wilayah timur Hong Kong pada Senin ini, (3/11/2014). Ia yang memakai kaus dan celana hitam terlihat terkulai di mobil tahanan.

Saat ditanya apakah ia memahami dakwaan yang dijatuhkan padanya, Jutting menjawab, "ya."

Setelah sidang perdana, bankir tersebut akan tetap ditahan dan akan kembali dihadapkan ke depan hakim pada 10 November 2014 mendatang.

Sebelumnya, 2 korban ditemukan di lokasi kejadian pada Sabtu dini hari pukul 03.42 waktu setempat. "Kami meyakini kematian salah satu korban adalah karena benda tajam yang memotong tenggorokan," kata asisten komandan distrik Wan Siu-hung seperti Liputan6.com kutip dari BBC. (Mut)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya