Liputan6.com, Lebak - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar melakukan kunjungan perdananya dengan blusukan ke Kabupaten Lebak, Provinsi Banten yang dianggap masih menjadi daerah tertinggal.
Dalam sambutannya di hadapan ratusan warga Desa Gunung Kencana, Kecamatan Gunung Kencana, Kabupaten Lebak itu Marwan mengatakan, jika Lebak akan segera keluar dari daerah tertinggal. Namun, hal tersebut menurut Menteri Marwan harus dengan andil pemerintah pusat dan daerah setempat.
"Lebak ini daerah tertinggal, tapi tahun 2015 sudah bisa mengentas dari daerah tertinggal. Kabupaten Lebak memang harus ada perhatian dari pemerintah pusat, Provinsi Banten dan pemerintah Lebak," kata Marwan di Lebak, Banten, Selasa (4/11/2014).
Marwan menegaskan, lembaga yang dipimpinnya merupakan kementerian koordinator yang bisa bekerja sama dengan kementerian apa pun. Bahkan, ia menambahkan, pihaknya bisa bekerja sama dengan 17 kementerian yang ada.
Menteri Marwan mencontohkan, seperti dalam pengembangan pertanian di Kabupaten Lebak, pihaknya bisa bekerja sama dengan Kementerian Pertanian. Begitu juga dengan kementerian yang lain, yang bisa meningkatkan pembangunan daerah tertinggal.
"Kebiasaan kepala daerah selalu bilang, bila daerahnya tertinggal malu," ucap Marwan.
Marwan menilai, bahwa butuh keberanian bagi kepala daerah untuk mengatakan bahwa daerahnya tertinggal. Hal ini menjadi penting karena menurutnya, dengan mengetahui kondisi yang sebenarnya maka pemerintah pusat langsung bisa bertindak.
Masih kata Marwan, nantinya pemerintah pusat akan memfokuskan kepada pembangunan desa-desa tertinggal dalam program kerja yang diusung oleh kementeriannya. "Kita akan fokus pembangunan di desa," tandas Marwan.
Pembangunan Berawal dari Desa
Gaya Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang sering melakukan blusukan, kini diikuti oleh para menteri di Kabinet Kerja. Hal ini pun yang dilakukan oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Teringgal dan Transmigrasi Marwan Jafar.
Marwan melakukan blusukan perdananya ke wilayah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten yang termasuk salah satu kabupaten berkategori daerah tertinggal. Marwan mengatakan kunjungannya ke Lebak ini, untuk melihat langsung kondisi kabupaten yang luasnya 30 persen Provinsi Banten. Sehingga bisa dilakukan percepatan daerah tertinggal dengan berbasis kepada desa.
"Pembangunan yang dilakukan di Lebak dan daerah lainnya berawal dari desa, hal ini sesuai dengan program presiden di nawa cita ketiga membangun dari daerah pinggir (desa)," kata Marwan di Desa Gunung Mas, Lebak, Banten, Selasa (4/11/2011).
Dia menjelaskan, tahap awal fokus pembangunan desa di Kabupaten Lebak yakni infrastruktur, terutama penggantian jembatan gantung yang menghubungkan antara desa menjadi semi permanen atau permanen.
Karena menurutnya, di era modern ini jembatan gantung sudah tidak bisa memadai aktifitas masyarakat di Lebak.
"Berdasarkan laporan yang sudah masuk ada 342 jembatan gantung yang kondisinya rusak parah dan sudah mengganggu perekonomian warga desa," jelas dia.
Kemudian, lanjut Marwan, mengenai program Lebak Sehat dan Lebak Pintar yang sudah digalakkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, nantinya bisa diintegrasikan dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang baru saja diluncurkan pemerintah.
"Sesuai arahan presiden dalam mengintegrasikan program daerah kepala daerah diminta langsung berhubungan dengan menteri terkait," beber Marwan.
Tak luput Marwan juga menjelaskan, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Teringgal dan Transmigrasi nantinya mempiliki program senilai Rp 1,4 miliar per desa per tahun sesuai dengan amanat UU No 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
Dia berharap penggunaan program ini untuk pembangunan, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat desa menuju sejahtera.
Sementara, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan program pemerintah khususnya dari Kemendes PDT dan Trans diharapkan bisa membantu Lebak keluar dari kabupaten tertinggal. Pemkab sendiri sudah mencanangkan pada 2015 Lebak keluar dari kabupaten tertinggal.
"Program yang ada diharapkan bisa memajukan Lebak menjadi sejahtera dan bisa bersaing dengan kabupaten lain di provinsi Banten," ujar dia.
Dia pun meminta kepada Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi untuk lebih banyak membangun Balai Latihan Kerja (BLK) di desa-desa di Lebak. Hal ini agar masyarakat Lebak mempunyai daya saing setelah pemerintah berencana membangun pabrik semen.
"Kami sangat berharap masyarakat Lebak bisa menjadi tuan di rumah sendiri dan tidak sekadar penonton saja," imbuh Iti.
Marwan Jafar: Lebak 2015 Keluar dari Daerah Tertinggal
Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan Lebak akan segera keluar dari daerah tertinggal. Asalkan...
diperbarui 05 Nov 2014, 06:44 WIBDiterbitkan 05 Nov 2014, 06:44 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tiga Pemain Timnas Indonesia Siap Menggebrak Melawan Filipina di Piala AFF 2024, Tiket Semifinal Optimis Diraih
Timnas Indonesia Berhasil Keluar dari Persaingan Ketat Grup B Piala AFF 2024, Jika Sukses Kalahkan Filipina
Pertandingan Langsung Timnas Indonesia Melawan Filipina di Piala AFF 2024 Akan Berlangsung pada Sabtu 21 Desember 2024, Kick Off Pukul 20:00
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia Melawan Filipina di Piala AFF 2024, Ini Strategi Shin Tae-yong
PP PBSI Panggil 81 Pebulu Tangkis untuk Masuk Pelatnas Tahap Pertama
Lalu Lintas Lancar Sore Ini, Contraflow di Tol Cikampek KM 50 - KM 65 Disetop
Laga Krusial Timnas Indonesia vs Filipina Malam Ini, Disiarkan Langsung di RCTI dan GTV
Mengulas 5 Pertemuan Terakhir Timnas Indonesia Melawan Filipina, Apakah The Azkals Mudah Dikalahkan Bagi Skuad Garuda?
AS Deportasi 270.000 Imigran Setahun Terakhir, Paling Tinggi Dalam Satu Dekade
6 Trik Mudah untuk Menata Makanan Anda Seperti Koki Profesional
Alasan Istri di Jaktim Seret Suami Pakai Mobil Usai Kepergok Selingkuh dengan 2 Pria
Resolusi Tahun Baru, Menghidupkan Kembali Inspirasi yang Hilang Kena Mental Block