Jokowi Akan Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk 4 Pejuang

Presiden Jokowi dijadwalkan memberi gelar pahlawan nasional di Istana Negara, Jakarta, hari ini, pukul 14.00 WIB.

oleh Sunariyah diperbarui 07 Nov 2014, 09:37 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2014, 09:37 WIB
Ilustrasi Jokowi
Ilustrasi Jokowi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dijadwalkan memberi gelar pahlawan nasional kepada 4 tokoh yang berjasa bagi nusa dan bangsa. Acara akan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, hari ini, Jumat (7/11/2014), pukul 14.00 WIB.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, di Kompleks Seroja, Bekasi, Jawa Barat, Kamis kemarin, 6 November 2014, mengatakan keempat nama itu hasil penyaringan oleh Dewan Gelar Pahlawan dari 12 tokoh berdasarkan sejumlah indikator.

Menurut  Khofifah, mekanisme penganugerahan gelar pahlawan kepada 4 orang tersebut dilakukan melalui rapat pleno gelar pahlawan nasional, sesuai UU Nomor 20 Tahun 2009.

Dilansir dari setkab.go.id, berikut 4 nama calon pahlawan nasional itu:

1. Letjen TNI Purnawirawan Djamin Ginting, kelahiran  Tanah Karo, Sumatera Utara, pada 12 Januari 1921. Ia meninggal di Ottawa, Kanada, 23 Oktober 1974, pada usia 53 tahun. Djamin Ginting adalah seorang pejuang kemerdekaan menentang pemerintahan Hindia Belanda di Tanah Karo.

2. Sukarni Kartodiwirjo, lahir di Blitar, Jawa Timur, 14 Juli 1916. Sukarni meninggal di Jakarta, 7 Mei, pada usia 54 tahun. Sukarni adalah tokoh pejuang kemerdekaan yang membentuk Comite Van Aksi (semacam panitia gerak cepat) pada 18 Agustus 1945 yang tugasnya menyebarkan kabar kemerdekaan ke seluruh Indonesia.

3. HR Mohammad Mangoendiprojo kelahiran Sragen, Jawa Tengah, 5 Januari 1905. Dia memimpin pergerakannya di wilayah Sidoarjo dan Surabaya dengan basis perjuangan di Buduran, sehingga dimonumenkan di Buduran Sidoarjo.

4. KH Abdul Wahab Hasbullah kelahiran Jombang, 31 Maret 1888, pejuang pertempuran 10 November di Surabaya. Dia salah seorang pendiri Nahdlatul Ulama (NU), perintis Harian Umum Soeara Nahdlatul Oelama atau Soeara NO dan Berita Nahdlatul Ulama. Ia meninggal 29 Desember 1971 pada umur 83 tahun. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya