Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin tak lepas dari pidato. Seperti yang dialami juga oleh Presiden Jokowi. Pidato di CEO Summit Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) menjadi langkah perdana Jokowi di kancah internasional.
Namun sebelum pidato berbahasa Inggris-nya yang menuai pujian itu, Jokowi sudah fasih berdiri di depan khalayak ramai untuk menyampaikan isi pikirannya. Seperti sewaktu dinyatakan sebagai pemenang Pilpres 2014 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di atas kapal pinisi di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta beberapa waktu lalu.
Ada pula pidatonya yang berisi gagasan untuk mengembalikan kejayaan maritim Indonesia. Pidato itu disampaikannya saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2014.
Berikut beberapa momen menarik pidato Jokowi yang Liputan6.com himpun, Selasa (11/11/2014):
1. Salam 2 Jari
5 Juli 2014 lalu Jokowi menghadiri Konser Salam 2 Jari di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat. Massa pun menyemut ingin menyambut kedatangan sang calon presiden. Ada ratusan musisi, seniman, dan artis ibukota yang memeriahkan konser gratis Salam 2 Jari. Mulai dari rocker, penyanyi dangdut, sutradara, penulis, hingga komedian tunggal.
Ketika Jokowi naik ke atas panggung, lagu berjudul Salam 2 Jari langsung dilantunkan oleh Grup Band Slank. Sambil didampingi Anies Baswedan, Maruarar Sirait, dan Alwi Shihab, Jokowi menyapa ribuan simpatisan dan berlari kecil ke depan panggung sambil mengangkat tangan dengan 2 jarinya membentuk huruf 'V'.
Advertisement
"Kita semua adalah penyala harapan untuk Indonesia. Kekuatan kita adalah pada kerelaan. Anda rela bersatu padu, berdiri tegak, bekerja keras menyuarakan pesan tegas bahwa tidak ada yang tidak mungkin untuk perubahan," ungkap Jokowi saat membacakan Maklumat Jokowi-JK yang disambut riuh ribuan simpatisan.
"Salam perdamaian, Salam 2 jari…!" tutup Jokowi.
Salam 3 Jari
2. Salam 3 Jari
21 Juli 2014 tengah malam, Jokowi dan Jusuf Kalla atau JK bertolak ke Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta. Di atas kapal pinisi di pelabuhan itu, Jokowi membacakan pidato kemenangannya setelah KPU mengklaim pasangan capres-cawapres nomor urut 2 sebagai pemenang Pilpres 2014.
Dalam pidatonya, Jokowi meminta rakyat yang sebelumnya terkotak-kotak secara politik untuk kembali bersatu mendukung pemerintahannya kelak.
"Nelayan kembali melaut. Anak kembali ke sekolah. Pedagang kembali ke pasar. Buruh kembali ke pabrik. Karyawan kembali bekerja di kantor," kata Jokowi kala itu.
"Lupakanlah nomor 1 dan lupakanlah nomor 2, marilah kembali ke Indonesia Raya. Kita kuat karena bersatu, kita bersatu karena kuat! Salam 3 Jari, Persatuan Indonesia!"
Advertisement
Memunggungi Laut
3. Memunggungi Laut
Lalu tibalah saat pelantikan. Di hadapan para anggota DPR terpilih, pria kurus itu membacakan pidatonya dengan singkat. Sementara kerumunan warga yang telah berkumpul di Monas, Jakarta bersorak.
Dalam pidato itu, Jokowi menyampaikan beberapa pesan, persahabatan dengan mantan rivalnya -- Prabowo-Hatta, juga soal imbauan agar negeri ini kembali memajukan sektor maritimnya.
"Samudera, laut, selat, dan teluk adalah masa depan peradaban kita. Kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudera, selat, dan teluk," ucap dia.
Dalam pidatonya yang dibacakan 20 Oktober 2014 itu pula, Jokowi mengutip beberapa kalimat Bung Karno, Presiden pertama RI.
"Mengakhiri pidato ini, saya mengajak saudara-saudara untuk mengingat satu hal yang pernah disampaikan oleh Presiden pertama RI, Bung Karno bahwa untuk membangun Indonesia menjadi bangsa yang besar, bangsa yang kuat, bangsa yang makmur, dan bangsa yang damai kita harus punya jiwa cakrawati samudra," tandas Jokowi.
Pidato Berbahasa Inggris
4. Pidato Berbahasa Inggris
Hanya berbekal poin-poin berisi data, pidato dalam bahasa Inggris meluncur dari mulut Presiden Jokowi yang berdiri di hadapan para CEO forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC). Dia melafalkan isi otaknya tanpa naskah contekan.
Ini merupakan yang kali pertama bagi Jokowi menggunakan bahasa internasional di hadapan pemimpin dunia dan pebisnis di negara lain. Dalam video berdurasi 13 menit tersebut, Jokowi menjelaskan soal profil Indonesia, seperti jumlah pulau, luas wilayah, dan potensi Tanah Air.
"Kami ingin bangun 20 bendungan, 24 pelabuhan. Kami juga akan bangun kereta api di Sumatera, Kalimantan, dan Papua," ujar Jokowi.
Presiden Jokowi juga menjelaskan kebijakannya untuk mengalihkan subsidi BBM yang sangat besar ke sektor-sektor produktif misalnya pertanian dan perikanan. Dia berkali-kali mengajak para pemimpin dunia dan CEO sejumlah perusahaan untuk berinvestasi di Indonesia.
"Ini kesempatan bagi Anda semua untuk berinvestasi," tutup Jokowi.
Pidato yang kental dengan logat Jawa ini pun menuai pujian.
"(Pidato Jokowi) Sudah baik. Bahwa substansi yang dimaui disampaikan, cerita kalau mau (ajakan) investas,i" kata guru besar hukum internasional Universitas Indonesia (UI) kepada Liputan6.com.
Namun adapula yang menilai pidato Jokowi saat itu layaknya penjual yang sedang menjajakan barang dagangannya. Seperti yang diungkapkan anggota DPR Fraksi Gerindra Desmond J Mahesa. "Pidatonya (Jokowi) seperti penjaja atau penjual yang lagi jualan," ucap dia. (Mut)
Advertisement