Liputan6.com, Tangerang - Puluhan buruh yang tergabung dalam Komite Aksi Buruh Tangerang (Kabut) Bergerak, demonstrasi mentolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan Gedung Pemerintah Kota Tangerang.
Koordinator Aksi Kabut Bergerak Maman mengatakan, aksi telanjang dada tersebut dilakukan sebagai bentuk protes buruh terhadap rencana kebijakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menaikan harga BBM.
"Ini sengaja bentuk protes kita. Kebijakan yang dikomandoi oleh presiden yang mengaku pro rakyat, tapi belum 100 hari kerja sudah membuat kebijakan yang menyengsarakan rakyat," kata Maman, Jakarta, Tangerang, Banten, Senin (17/11/2014).
Maman mengatakan, kenaikan harga BBM akan menimbulkan efek domino. Seperti naiknya harga sembako dan biaya transportasi yang saat ini sedang dibahas dalam Dewan Pengupahan Kota (DPK) untuk menentukan besaran Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2015.
"Rakyat akan semakin tercekik dengan kebijakan tersebut. Untuk itu kita akan sampaikan penolakan kita kepada Walikota Tangerang dan DPRD. Kita harap aspirasi diterima dan menyampaikannya kepada pemerintah pusat," harap dia.
Maman juga mengancam akan menggerakkan buruh untuk melakukan aksi mogok kerja daerah jika harga BBM tetap dinaikkan. "Kita akan menyerukan kepada teman-teman buruh untuk menyerukan pemogokan di Tangerang selama 3 hari, perekonomian pasti akan lumpuh," ancam Maman.
Adapun malam ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi, bensin premium dari yang semula Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 atau mengalami kenaikan sebesar Rp 2.000. Sementara harga solar mengalami kenaikan Rp 2.000 atau menjadi Rp 7.500. (Rmn/Ans)