Liputan6.com, Bantul - Organisasi Angkutan Darat (Organda) menggelar aksi mogok nasional pada Rabu ini sebagai aksi protes atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Angkot mogok beroperasi juga dilakukan Organda Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta masih memperhitungkan mengenai kenaikan tarif angkutan di wilayah ini menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi yang mulai berlaku 18 November.
Ketua Organda Bantul Slamet Wijayanto mengatakan, sebagian anggota Organda melakukan mogok beroperasi selama 24 jam pada Rabu (19/11/2014) ini sesuai instruksi dari Organda Nasional bahwa seluruh awak Organda berhenti beroperasi sebagai bentuk protes para awak Organda atas kenaikan harga BBM bersubsidi.
Namun demikian, kata dia meskipun mogok massal direncanakan hanya sehari, namun bisa saja diteruskan pada hari selanjutnya, karena hal tersebut tergantung pada reaksi pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi atas tuntutan para pelaku usaha Organda.
"Kalau Selasa (18 November) memang masih beroperasi, akan tetapi tarif dikomunikasikan dengan penumpang, namun mulai Rabu, baru kami tidak beroperasi," ujar Slamet.
Dia menjelaskan, pihaknya masih memperhitungkan mengenai kenaikan tarif angkutan di wilayah ini menyusul kenaikan harga BBM. "Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) ini rata-rata sekitar 30 persen dari biasa, jadi soal tarif angkutan kami perlu memperhitungkan dulu, mungkin berkisar antara 15 sampai 20 persen," kata Slamet.
Menurut dia, tarif angkutan yang masih dikenakan bagi penumpang angkutan umum sebesar Rp 152 per kilometer, hal ini sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Namun demikian, kata Slamet, jika tarif tersebut masih dipertahankan usai kenaikan harga BBM bersubsidi ini, maka Organda tidak akan bisa bertahan, sehingga harus melakukan penyesuaian tarif agar dapat mengimbangi biaya operasional.
"Kami meminta kompensasi atas kenaikan harga BBM ini, selain soal tarif, pemerintah harus bisa mengembalikan minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum," tandas Slamet. (Ant/Riz/Nan)
Mogok Angkot Bisa Berlanjut Besok, Tergantung Reaksi Jokowi
Ketua Organda Bantul Slamet Wijayanto mengatakan, sebagian anggota Organda melakukan mogok beroperasi selama 24 jam.
diperbarui 19 Nov 2014, 06:15 WIBDiterbitkan 19 Nov 2014, 06:15 WIB
Ketua Organda Bantul Slamet Wijayanto mengatakan, sebagian anggota Organda melakukan mogok beroperasi selama 24 jam.
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
IHSG Diramal Tembus 8.200 pada 2025, Ini Bocorannya
Tiba di Jakarta, Patrick Kluivert Sempat Peluk Suporter Timnas Indonesia
Memahami Warna Kepribadian: Panduan Lengkap untuk Mengenal Diri dan Orang Lain
Suporter Bola Berdatangan Sambut Kedatangan Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert di Bandara Soetta
Begini Cara Cek KK Online, Mudah Dilakukan
Pasutri Kaya Bertengkar Masih Maklum, tapi kalau Miskin Bertengkar Kapan Merasakan Surga Dunia?
Penuhi Kebutuhan Konsumen, Kilang Tangguh Pasok 2 Kargo LNG ke PGN
6 Potret Apes Layar HP Bergaris Ini Bikin Elus Dada, Tampilan Tak Terlihat Jelas
Link Nonton Drakor The Queen Who Crowns di Vidio, 2 Episode Baru Tayang Tiap Selasa
Bukan Cuma Bisa Scroll, 4 Mahasiswa UIN Jogja Ini Dobrak Stereotipe Gen Z dan Ubah Arah Demokrasi Indonesia
Anies Mau Bikin Ormas, Cak Imin: Saya Belum Diberitahu dan dan Tidak Tahu
Profil Aaron Kwok, Artis Legendaris asal Hong Kong yang Konser Perdana di Jakarta Malam Ini