Longsor di Tapanuli Tengah, 4 Jenazah Dievakuasi 1 Bayi Hilang

Kelima korban longsor di Tapanuli Tengah itu terdiri dari dua kepala rumah tangga yang rumahnya tertimbun longsor dan terseret arus sungai.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 23 Nov 2014, 19:13 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2014, 19:13 WIB
longsor

Liputan6.com, Tapanuli Tengah - Bencana longsor kembali terjadi dan menimbulkan korban jiwa. Hujan deras dan kondisi tanah yang labil telah menimbulkan longsor di Desa Sibio Bio, Kecamatan Sibabangun, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Sabtu 22 November 2014 pukul 01.00 WIB.

"5 Unit rumah di tebing tertimbun longsor. 4 Orang tewas tertimbun longsor dan 1 bayi berusia 4 bulan masih belum ditemukan karena terbawa longsor dan arus sungai," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (23/11/2014).

Sutopo menjelaskan, kelima korban itu terdiri dari dua kepala rumah tangga yang rumahnya tertimbun longsor dan terseret arus sungai. "Yaitu, Saut Marita Zebua (28), Ariyani Telaumbanua (20), Daliato Zebua (20), Yunita Telaumbanua (18), dan Butet (4 bulan), anak pasangan Dalizato dan Yunita," jelas Sutopo.

Tim SAR telah berhasil mengevakuasi 4 korban dalam kondisi meninggal tertimbun longsor. "Sedangkan pencarian korban bayi masih dilakukan dengan menyusuri sungai. Kondisi medan berat karena perbukitan dan hutan," beber Sutopo.

Tapanuli Tengah adalah daerah rawan longsor. Hampir setiap tahun terjadi longsor dan menimbulkan korban. Umumnya korban longsor adalah masyarakat yang kelas ekonominya rendah yang menempati daerah-daerah rawan longsor.

Menurut Sutopo, terbatasnya kemampuan untuk memproteksi diri dan lingkungannya menyebabkan masyarakat selalu terancam dari longsor. Puncak hujan di wilayah Sumut adalah November-Desember sehingga ancaman banjir dan longsor akan meningkat.

Sepanjang catatan BNPB, tahun ini telah terjadi 337 kejadian longsor dengan 267 korban tewas di Indonesia. Longsor menjadi bencana yang menimbulkan korban jiwa terbesar selama tahun 2014.

Daerah yang terlanda longsor umumnya tidak luas dan menyebar luas di wilayah Indonesia yang bertopografi curam. Tidak mungkin pemerintah membangun talut di seluruh daerah rawan. Sebab ada 274 kabupaten atau kota berada di daerah bahaya sedang-tinggi dari longsor di Indonesia. Ada 124 juta jiwa penduduk yang terpapar dari bahaya sedang-tinggi dari longsor. (Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya