JK: Sejak Zaman Akbar Tandjung, Ini Kericuhan Pertama di Golkar

Wapres JK menuturkan, pada masa-masa sebelumnya, bila ada berbeda paham akan ditempuh penyelesaian yang lebih demokratis.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 25 Nov 2014, 17:30 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2014, 17:30 WIB
 Pesan JK di Konferensi Besar XV Fatayat NU
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Rapat pleno di Kantor DPP Partai Golkar kembali ricuh, yang diduga dari massa Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG). Mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla atau JK menuturkan, kericuhan anarkis ini pertama kali terjadi di partai berlambang Pohon Beringin ini.

"‎Setahu saya, ya (kericuhan pertama kali). Zaman Akbar Tandjung ada juga sih, tapi tidak secara fisik. Hanya perbedaan pandangan," kata JK, di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (25/11/2014).

JK menuturkan, pada masa-masa sebelumnya, bila ada berbeda paham akan ditempuh penyelesaian yang lebih demokratis. Kalau pun sudah tak sepaham, maka bisa saja mendirikan partai baru.

"Katakanlah ada PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia). Kemarin 2009, akibat tidak puas ada Nasdem. Tapi cara itu demokrasi, tidak pakai fisik," ujar mantan Ketua Umum Partai Golkar itu mencontohkan.

Kericuhan di Kantor DPP Partai Golkar terjadi pada saat rapat pleno penetapan tempat Munas IX Partai Golkar, pada Senin 24 November 2014. Sekelompok massa yang mengatasnamakan AMPG memaksa masuk ke ruang rapat.

Massa yang dipimpin mantan Ketua AMPG Yoris Raweyai itu meminta Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical mengklarifikasi terkait percepatan pelaksaan Munas IX Partai Golkar.

Namun permintaan itu tidak dituruti dan rapat pleno diskors atau ditunda sampai hari ini. Akibatnya, rapat pleno hari ini kembali ricuh antara massa pimpinan Yoris dan massa yang mengklaim anggota resmi AMPG.

Hasil Rapimnas Golkar mengubah jadwal munas yang awalnya Januari 2015 menjadi akhir November 2014. Banyak yang menduga, percepatan Munas tersebut akan membuat Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical kembali terpilih.

Menjelang Munas IX Partai Golkar Januari 2015, Partai Golkar juga ramai pencalonan ketua umum. Selain Ical, ada 7 nama yang sudah menyatakan diri dalam bursa calon ketua umum, yakni Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang Kartasasmita, Zainuddin Amali, MS Hidayat, Hajriyanto Y Thohari, dan Airlangga Hartarto dikabarkan siap maju untuk menjadi caketum. (Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya