Panitia Munas Golkar Laporkan AMPG versi Yorrys ke Polisi

Ia menilai tindakan penggerudukan massa AMPG saat pleno itu sebagai sikap premanisme.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 26 Nov 2014, 09:30 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2014, 09:30 WIB
Rapat Pleno Golkar Berakhir Ricuh
Massa Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) pimpinan Yorrys Raweyai terlibat bentrok dengan AMPG yang berjaga di DPP Golkar, Jakarta, Selasa (25/11/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Pelaksana Munas Partai Golkar Ahmadi Nur Supit mengungkapkan pihaknya telah melaporkan sekelompok orang yang mengatasnamakan diri sebagai Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG). Massa yang dipimpin Yorrys Raweyai itu menggeruduk rapat pleno di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat.

"Kami melaporkan sekelompok orang yang bukan Golkar, telah mengganggu ketertiban partai di rumah kami. Ini sedang diproses," ucap Ahmadi di ruang Fraksi Golkar, Gedung DPR Jakarta, Selasa (25/11/2014).

Pasalnya, tindakan yang dilakukan massa yang berjumlah 100 orang itu mengakibatkan jatuhnya korban. Satu orang menurut Ahmadi mengalami bocor di bagian kepala akibat diserang. Sehingga ia mengindikasi tindakan penggerudukan saat pleno itu sebagai sikap premanisme.

"Massa mengatasnamakan AMPG, sedang ketum AMPG (Dolly Kurnia) bilang itu bukan AMPG. Kan ketum AMPG juga diserang," kata Ahmadi.

Sebelumnya, rapat pleno penetapan tempat penyelenggaraan Munas IX Partai Golkar yang berlangsung di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, kembali berujung bentrok. Bentrokan terjadi antara massa yang dibawa mantan Ketua Umum AMPG Yoris Raweyai dengan massa yang mengaku AMPG resmi di bawah pimpinan Ahmad Dolly Kurnia.

Akibat bentrokan tersebut, 1 motor milik Sucipto, wartawan sebuah surat kabar nasional rusak. Menurut dia, saat bentrok massa sangat beringas melempar dan merusak apa pun yang ada di depannya. (Ali)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya