Evakuasi Kru dan Penumpang Heli Puma di Papua Dilanjutkan Minggu

3 Pesawat dan heli siap evakuasi seluruh kru dan penumpang helikopter yang mendarat darurat di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Nov 2014, 01:00 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2014, 01:00 WIB
Helikopter Super Puma
Helikopter Super Puma. (www.diecastaircraftforum.com)

Liputan6.com, Jayapura - Evakuasi kru dan penumpang helikopter Super Puma milik TNI AU yang mendarat darurat di sekitar Kampung Pending, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, akan dilanjutkan Minggu.

Komandan Pangkalan Angkatan Udara Jayapura Kolonel Penerbang I Made Susila di Jayapura, Papua, Sabtu (29/11/2014), mengatakan evakuasi belum dapat dilakukan. Sebab cuaca tidak mendukung.

Ia menjelaskan, saat ini 3 pesawat dan helikopter sudah disiagakan untuk mengevakuasi seluruh kru dan penumpang helikopter yang mendarat darurat di Kampung Pending, Distrik Kiwirok, tersebut.

"Saat ini pesawat Cassa dan helikopter jenis Bell sudah disiagakan di Batom dan helikopter Airfast milik PT Freeport di Timika," ucap perwira menengah dengan melati tiga di pundak itu.

Dia mengatakan, heli nahas yang dipiloti Mayor Pnb Tarigan itu dilaporkan mendarat darurat di tengah hutan belantara. Namun jaraknya relatif dekat, yakni hanya sekitar 5 menit penerbangan dari Batom.

Ia berharap evakuasi dapat segera dilakukan, apalagi dari laporan yang diterimanya ada kru dan penumpang yang terluka akibat peristiwa itu.

Helikopter Super Puma milik TNI AU membawa 10 anggota Batalyon Infanteri (Yonif) 133 yang tergabung dalam satgas pengamanan perbatasan dan akan bertugas di Kiwirok yang merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung antara RI dengan negara Papua Nugini.

Nama-nama anggota Yonif 133 yang menumpang helikopter Puma tersebut antara lain Sertu Nanang, Serda Arman, Praka Gunawan, Praka Joko, Praka Roy Candra, Praka Ulil, Prada Setia, Prada Adek Ananda dan Prada Andra. (Ant/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya