Liputan6.com, Nusa Dua - Ketua Umum Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Roem Kono mengatakan, calon Ketua Umum Partai Golkar Priyo Budi Santoso tidak bisa membawa aspirasi MKGR di Munas IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali.
"Kami bulat mendukung ARB. Priyo tidak mewakili lembaga ormas MKGR," kata Roem di sela-sela Munas IX Partai Golkar, Nusa Dua, Bali, Senin (1/12/2014).
Roem mengaku, Priyo bukan delegasi MKGRÂ yang menyampaikan aspirasi dalam munas. Namun dia menghormati keputusan Priyo yang mencalonkan ketua umum Partai Golkar.
Advertisement
"Kami tidak bisa menerima beliau ikut dalam Presidium Penyelamatan Partai Golkar. Hal itu melanggar AD/ART," sambung dia.
Sementara Ketua Dewan Pertimbangan MKGR Irsyad Sudiro mengaku, kader MKGR tidak ada yang membangkang atau mendukung mantan Ketua Umum MKGR itu.
"Kami memberi kesempatan kepada beliau untuk maju sebagai calon ketua umum. Namun masuk di dalam Presidium Penyelamat Partai Golkar itu di luar konteks ormas MKGR. Tapi status beliau masih ketua umum. Tidak ada kudeta," tegas Irsyad.
Partai Golkar menggelar Munas IX di Nusa Dua, Bali pada 30 November hingga 3 Desember 2014. Agenda utama Munas IX adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical dan pemilihan ketua umum Golkar untuk 5 tahun mendatang.
Namun menjelang Munas IX Partai Golkar di Bali, terjadi kericuhan pada saat rapat pleno di Kantor DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat pada Rabu 26 November lalu, dua kubu Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) saling serang.
Calon Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono akhirnya membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar, setelah Ketua Umum Partai Golkar dan sejumlah elite partai meninggalkan kantor DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat. (Rmn/Ans)
Â