Liputan6.com, Jakarta - Politisi senior partai berlambang pohon beringin Fahmi Idris hadir di Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar di Ancol, Jakarta Utara. Namun, kehadiran Fahmi hanya 15 menit di dalam munas kubu Agung Laksono tersebut.
Saat dikonfirmasi melalui pesan singkat atau SMS oleh Liputan6.com, Fahmi Idris mengatakan hadir ke sana karena dipandang Munas Ancol lebih demokratis.
"Saya hadir karena ini munas yang sangat demokratis tidak ada tekanan dalam bentuk apa pun. Caketum (calon ketua umum) pun lebih dari satu bukan calon tunggal," ujar Fahmi, Sabtu (6/12/2014).
Di kesempatan berbeda, melalui BlackBerry Messenger (BBM), menantu Fahmi Idris yang tidak jadi dipecat oleh Aburizal Bakrie atau Ical, Poempida Hidayatullah, menegaskan kehadiran mertuanya merupakan sikap politik yang diambil Fahmi Idris.
"Itu pilihan politik Pak Fahmi atau siapa pun ya harus dihormati," jelas Poempida.
Saat ditanya dirinya ikut mendukung Munas Golkar di Ancol, ia hanya berharap Partai Golkar tersebut solid. "Saya berharap Partai Golkar berevolusi menjadi Partai yang demokratis dan tetap solid ke depan," jelas Poempida.
Munas di Ancol, Jakarta adalah bentuk perlawanan sejumlah kader partai berlambang pohon beringin yang berseberangan dengan Ical yang baru saja terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Golkar dalam Munas IX di Nusa Dua, Bali, beberapa hari lalu.
Di dalam Munas Golkar kubu Ical di Bali itu, DPP juga memecat 15 orang pengurus termasuk Agung, Priyo, Agus, dan Yorrys. Mereka dianggap melawan keputusan partai dengan membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar yang tidak diakui oleh kubu Ical. (Ans)
Energi & Tambang