KSAD Sebut Ada 'Taktik Bebek' Dalam Penyerangan Polsek Paniai

KSAD tidak berani menyebut penembakan itu dilakukan OPM. Hanya saja, melihat dari ciri-ciri yang ada, bisa diduga dilakukan OPM.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 10 Des 2014, 16:16 WIB
Diterbitkan 10 Des 2014, 16:16 WIB
KSAD TNI
KSAD TNI Gatot Nurmantyo.

Liputan6.com, Jakarta - Papua kembali membara. Sekelompok warga tiba-tiba saja menyerang Mapolsek dan Koramil Madi, Enarotali, Paniai, Papua pada Senin 8 Desember 2014 pagi. Akibatnya, 4 warga tewas dalam penyerangan itu.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, pihaknya telah memeriksa langsung setelah peristiwa itu terjadi, dan hasilnya akan dilaporkan oleh Asisten Intelijen KSAD dan Ditserse Polda Papua ke Kapolri dan Panglima TNI.

"Sekarang kita lihat, apa yang sebenarnya terjadi di sana. Kemudian kita juga tidak bisa lepas dari tanggal 1 Desember (HUT Organisasi Papua Merdeka). Jadi saya tidak bisa memberikan komentar mengapanya," kata Gatot di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (10/12/2014).

Empat warga tewas dalam penyerangan itu yakni Yulian Yeimo (16), Simon Degey (17), Alfius Gobay (17), dan Alfius Youw (17). Gatot mengatakan, sudah menggelar rapat dengan Menkopolhukam Tedjo Eddy Pudjijanto. Para pelaku diduga memanfaatkan warga sebagai tameng untuk menyerang TNI-Polri.

"Kebetulan pas kemarin rapat di Menkopolhukam, di sana itu ada semacam taktik bebek namanya. Taktik bebek itu, rakyat dikedepankan dan dari belakang ada tembakan gitu," ungkap Gatot.

Mantan panglima Kostrad itu juga mengaku sudah mendengar beberapa informasi baik dari Panglima TNI dan Kapolri, serta dari Polda Papua dan Kodam XVII/Cenderawasih. Dalam informasi itu, memang terjadi tembakan.

"(Senjata) Tidak tahu. Soalnya tidak ada pasukan di atas bukit itu. Di bawahnya itu kan ada Koramil dan Polsek di dekat situ. Hal itu yang perlu kita cek kebenarannya," ujar dia.

Gatot ingin mengumpulkan informasi yang paling akurat sehingga sampai ke masyarakat dengan benar. KSAD tidak berani menyebut penembakan itu dilakukan OPM. Hanya saja, melihat dari ciri-ciri yang ada, bisa diduga dilakukan OPM.

"Kalau di atas bukit ada tembakan, sedangkan TNI tidak ada dan polisi tidak ada di situ. Jadi siapa itu. Nah itu saja," tandas Gatot. (Sun/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya