3 Tahun Lagi KMP Bubar? Ini Tanggapan Fadli Zon

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu, pernyataan Desmond tidak mewakili Gerindra, melainkan hanya opini pribadi.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 12 Des 2014, 15:03 WIB
Diterbitkan 12 Des 2014, 15:03 WIB
Kubu Prabowo Pertanyakan Kemunculan Allan Nairn
Sekretaris tim pemenangan nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Fadli Zon, menganggap tudingan Allan Nairn, jurnalis Amerika Serikat, terhadap Prabowo sudah menyerang wilayah pribadi, Jakarta, Selasa (15/07/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pernyataan politisi Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa yang memprediksi Koalisi Merah Putih (KMP) hanya mampu bertahan 3 tahun, mendapat tanggapan dari rekan separtainya, Fadli Zon. Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu, pernyataan Desmond tidak mewakili Gerindra, melainkan hanya opini pribadi.

"Saya kira tidak seperti itu. Itu pendapat pribadi. Kita lihat perkembangannya. Representasinya di presidium," kata Fadli saat dihubungi di Jakarta, Jumat (12/12/2014).

Wakil Ketua DPR itu juga menampik anggapan Desmond yang menilai KMP dibentuk dari pondasi kepentingan, bukan terbentuk karena ideologi yang sama. Fadli bahkan mengatakan anggapan itu tidak tepat. Menurut dia, dasar pembentukan KMP karena adanya kesamaan pandangan politik.

"Itu salah besar. Coba baca pakta pendirian KMP yang kita tanda tangani," tegas Fadli.

Sebelumnya, Desmond memperkirakan KMP akan bubar setelah berusia 3 tahun karena ke depan koalisi akan lebih berdasarkan kepada kepentingan, bukan kesamaan ideologi. "Paling lama, koalisi seperti ini akan bertahan hingga umur 3 tahun. Tahun keempat, kepentingan sudah berubah," kata Desmond.

Desmond meyakini hal itu, karena menurut dia, kedekatan antara parpol yang ada di KMP tidak diikat oleh ideologi yang sama, melainkan karena faktor kepentingan. "Kepentingan lebih mendominasi dibanding persoalan ideologis," tambah Wakil Ketua Komisi III DPR ini.

Desmon menilai cikal bakal pecahnya KMP adalah perbedaan sikap terhadap Perppu pilkada. Golkar sebagai partai dominan diduga tidak mau berbagi dengan partai anggota KMP lainnya. (Sun/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya