Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)Â Rini Soemarno mengusulkan untuk menjual Gedung Kementerian BUMN yang berada di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Rini beralasan, gedung tersebut terlalu besar untuk Kementerian BUMN yang hanya mempunyai 250 pegawai.
Tapi Rini menegaskan, tidak bisa menjual gedung tersebut kepada sembarang orang. Sebab, gedung itu berada di wilayah ring 1 yang berdekatan dengan Istana Kepresidenan. Karena itu, ia menawarkan gedung tersebut ke Pemprov DKI Jakarta.
Mendapat tawaran ini, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tanpa ragu menjawab siap membeli gedung tersebut.
"Mau, kalau beli gedung tanah Jakarta nggak mungkin rug‎i," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (16/12/2014).
Menurut Ahok, keputusan Rini menawarkan gedung tersebut ke Pemprov DKI merupakan keputusan tepat. Menurut dia, dari pada gedung tersebut ditawarkan ke swasta lebih baik dimanfaatkan kembali oleh pemerintah. Walau belum tahu berapa harga yang ditawarkan, Ahok yakin keputusan untuk membeli gedung Kementerian BUMN akan menguntungkan pemprov DKI.
"Pasti untung dong, apalagi kalau harganya harga-harga saudara (sesama pemerintah)," kata mantan bupati Belitung Timur itu.
Ahok mengungkapkan, bila gedung tersebut dibeli Pemprov DKI, pihaknya akan memanfaatkannya sebagai tempat usaha produktif yang dapat dirasakan manfaatnya oleh warga Jakarta. "Bisa dipakai macam-macam, misalnya bikin mal rakyat juga boleh, PKL bikin kafe-kafe juga boleh," ucap Ahok.
‎
Sebelumnya Rini mengatakan, "kalau mau, saya tawarkan ke Pak Ahok (Gedung Kementerian BUMN), kan ini sederet, jadi mungkin pas," ujar dia, Senin 15 Desember kemarin.
‎Bila gedung itu terjual, Rini mengaku akan mencari kantor baru yang berstatus sewa. Menurut mantan ketua Tim Transisi Jokowi-JK itu, dengan jumlah pegawai yang hanya 250 orang, Kementerian BUMN hanya perlu memiliki kantor maksimal tiga lantai.
"Ya nanti bisa cari mana kantor BUMN yang besar, masih ada yang kosong, kami di situ saja, kalau perlu kita sewa, 2-3 lantai saja cukup untuk kami," tegas dia.
Rini mengungkapkan, sistem sewa akan lebih efektif dalam mengalokasikan anggaran Kementerian BUMN ketimbang memiliki gedung 25 lantai, tapi biaya maintenance-nya terlalu tinggi.
"Tidak fair, kami selalu menggembar gemborkan efisiensi di masing-masing BUMN, tapi kami sendiri tidak melakukan itu," tegas Rini Soemarno. (Sun/Mut)
Rencana Ahok Jika Berhasil Beli Gedung Kementerian BUMN
Menurut Ahok, keputusan Rini menawarkan gedung tersebut ke Pemprov DKI merupakan keputusan tepat.
Diperbarui 16 Des 2014, 14:56 WIBDiterbitkan 16 Des 2014, 14:56 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
6 Gambar Rumah Sederhana Tapi Terkesan Mewah, Bisa Jadi Referensi
6 Baju Model Sekarang untuk Pria, Bikin Penampilan Makin Trendi di 2025
Dear Jamaah Haji 2025, Ini Rahasia Menakjubkan Tawaf Nabi Ibrahim AS, Semua Doa Dikabulkan Kata UAH
Gaya Berani Alicia Keys, Pamer Kalung Berlian Mahal Tanpa Dalaman Sama Sekali
Pemkot Depok Akan Tindak Tegas Perumahan Tanpa Izin
Bimbim Slank Turun ke Liang Lahad, Melepas Bunda Iffet untuk Selamanya
Tips agar Cepat Tinggi di Usia 19 Tahun, Optimalkan Pertumbuhan
Mobil Tabrak Kerumunan Festival Komunitas Filipina di Vancouver Kanada, Sopir Ditangkap
Popsivo Tinggal Selangkah Lagi ke Grand Final PLN Mobile Proliga 2025
8 Inspirasi Model Kebaya Modern Warna Hitam, Gaya Elegan yang Tak Lekang oleh Waktu
VIDEO: Paus Fransiskus Dimakamkan, Dunia Berduka dan Berdoa
Kumpulan Foto Hoaks Sepekan: Luka Modric Pindah ke Atletico Madrid pada April 2025 hingga Poster Razia STNK di NTB