Jarak Pandang Nol, Tim Penyelam Pencari AirAsia QZ8501 Ditarik

Karena kondisi di dasar laut berwujud lumpur dan kecepatan arus 3 sampai 5 knot, penyelam pencari AirAsia QZ8501 ditarik dari dasar laut.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 04 Jan 2015, 12:54 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2015, 12:54 WIB
Basarnas Sampaikan Keterangan Terkait Evakuasi Korban AirAsia
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Soelistyo saat jumpa pers terkait evakuasi pesawat AirAsia QZ8501, Jakarta, Rabu (31/12/2014). (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Upaya pencarian korban dan pesawat AirAsia QZ8501 terus dilakukan dan sudah memasuki hari ke-8. Badan SAR Nasional (Basarnas) telah menerjunkan 2 penyelam ke lokasi tenggelamnya pesawat dengan rute penerbangan Surabaya-Singapura tersebut, di Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Namun, 2 penyelam tersebut kembali ditarik dari dalam laut, dan kembali menunda penyelaman karena jarak pandang nol.

"Dilakukan penyelaman sementara oleh 2 orang dari tim pelopor penyelam. Penyelaman di daerah di mana ditemukan objek-objek atau benda yang diduga bagian pesawat. Namun karena jarak pandang nol atau gelap mereka kembali ditarik ke atas kapal," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo di Kantor Basarnas Pusat, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (3/1/2015).

Menurut dia, 2 penyelam itu sejatinya sukses sampai ke dasar laut pada kedalaman 30 meter dari permukaan. Namun, para penyelam itu tidak bisa melihat secara jelas karena jarak pandang nol, dan keadaan di bawah laut juga terkendala kecepatan arus.

"Kecepatan arus 3 hingga 5 knot per jam," ungkap dia.‎ Dilaporkan kedua penyelam, kondisi dasar laut berwujud lumpur hingga menyebabkan jarak pandang nol.‎ Karena kondisi ini, tim evakuasi akhirnya memutuskan menunda penyelaman.

"Selanjutnya diupayakan dengan menurunkan Remotely Operated Vehicle (ROV) dari salah satu kapal di sana," tandas Bambang.

Hingga hari ke-8 sejak Pesawat AirAsia QZ8501 dilaporkan hilang dan dilakukan pencarian pada Minggu 28 Desember 2014, Tim Basarnas gabungan yang dibantu tim dari luar negeri telah berhasil menemukan 34 jenazah. Enam di antaranya sudah diserahkan ke keluarga korban. (Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya