BPPT: Penemuan Sinyal Black Box AirAsia Lebih Cepat 3 Hari

BPPT sebelumnya menargetkan menemukan sinyal ELT kotak hitam AirAsia QZ8501 17 hari.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 11 Jan 2015, 16:22 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2015, 16:22 WIB
Kondisi Ekor AirAsia QZ8501 yang Berhasil Diangkat
Tim SAR gabungan berhasil mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ8501 dari dasar laut, dekat Selat Karimata, Kalteng, Sabtu (10/1/2015). (Liputan6.com/Rochmanuddin)

Liputan6.com, Jakarta - Kapal milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akhirnya menemukan sinyal emergency locater transmitter (ELT) dari kotak hitam (black box) AirAsia QZ8501. Penemuan ini diklaim lebih cepat dari target yang ditentukan.

"Ini lebih cepat tiga hari, kita menargetkan 17 hari," kata Kepala BPPT Unggul Priyanto di Kantor BPPT, Jakarta, Minggu (11/1/2014).

Dua kapal BPPT yang menemukan sinyal ELT itu yakni Kapal Baruna Jaya I dan Kapal Survei Java Imperia. Dua kapal ini berangkat dalam misi pencarian AirAsia sejak 30 Desember 2014. Dua kapal ini diawaki 17 ABK, 15 personel teknis, dan 2 humas.

Kedua kapal itu akhirnya menemukan Ping ELT black box AirAsia QZ8501 yang tertangkap oleh mesin Pinger Locater pada Minggu pagi. Setelah sinyal ditemukan, BPPT akan secepatnya mengangkat black box.

"Kalau sudah selesai kita pulangkan (awak kapal). Ini tunggu sampai benar-benar ditemukan," ujar Unggul.

Kapal Baruna Jaya I menemukan ping ELT pada koordinat 3 derajat 37 menit 20.7 detik Lintang Selatan, 109 derajat 42 menit 43 detik Bujur Timur.

Sedangkan Kapal Java Imperia menemukan sinyal ELT AirAsia QZ8501 pada koordinat 3 derajat 37 menit 21.13 detik Lintang Selatan, 109 derajat 42 menit 42.45 detik Bujur Timur. Perbedaan lokasi koordinat ini sejauh 20 meter. (Sun/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya