Tim DVI: DNA Jasad Mariane Jadi Database 4 Jenazah Keluarganya

Marianne Claudia Ardhi menjadi korban AirAsia QZ8501 bersama kedua orangtua dan 2 saudaranya.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 29 Jan 2015, 01:49 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2015, 01:49 WIB
Tim DVI Kumpulkan Data Antemorten Penumpang AirAsia QZ8501
Petugas dari Tim Disaster Victim Indentification (DVI) mengisi formulir untuk kelengkapan data antemortem, Bandara Juanda, Surabaya, Rabu (31/12/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Surabaya - Profil DNA jasad Mariane Claudia Ardi akan menjadi database bagi Tim Disasater Victim Identification (DVI), untuk mengidentifikasi kedua orangtua dan 2 saudaranya. Mereka kemungkinan termasuk dalam 14 jenazah sisa korban Airasia QZ8501 yang belum teridentifikasi di rumah sakit Bhayangkara Surabaya.

"Korban tersebut bepergian sekeluarga dengan kedua orangtuanya dan 2 saudaranya. Dan baru pertama kali inilah salah satu keluarga tersebut, jasad Mariane yang teridentifikasi pada hari ini, dan tentunya profil DNA jasad Mariane akan menjadi database Tim DVI," tutur Ketua Tim DVI Kombes Pol Dr Budiyono, Surabaya, Rabu (28/1/2015).

Satu keluarga atas nama Jayden Cruz Ardi, Reggy Ardhi, Michelle Clemency Ardhi, Marianne Claudia Ardhi, Caroline Harwon berencana bepergian menuju Singapura.

Dengan teridentifikasinya jasad Mariane Claudia Ardi, maka pihak keluarga masih menunggu 4 jenazah lainnya yang belum teridentifikasi oleh Tim DVI Polri.

Satu keluarga yang tinggal di jalan Simpang Darmo Permai Utara Nomor III/9 tersebut, terbang ke Singapura dengan menumpangi pesawat AirAsia QZ8501.

Namun belum tiba di Singapura, sekitar pukul 07.55 WIB pesawat AirAsia yang ditumpanginya dinyatakan hilang kontak dan jatuk di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Pada Rabu 31 Desember 2014, Basarnas mulai menemukan serpihan pesawat dan telah mengevakuasi beberapa jasad korban dari pesawat tersebut. (Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya