Kontrak Habis, Ruang Kebaktian Keluarga Korban AirAsia Dibongkar

Tenda ruang tunggu yang biasa digunakan kebaktian keluarga korban AirAsia, adalah pindahan dari Terminal II Bandara Juanda.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 01 Feb 2015, 20:38 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2015, 20:38 WIB
Kontrak Habis, Ruang Kebaktian Keluarga Korban AirAsia Dibongkar
Tenda ruang tunggu yang biasa digunakan kebaktian keluarga korban AirAsia, adalah pindahan dari Terminal II Bandara Juanda.

Liputan6.com, Surabaya - Memasuki hari ke-36 pasca-jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 penerbangan Surabaya-Singapura, beberapa peralatan seperti televisi, AC, meja, dan kursi telah dikosongkan dari dalam tenda ruang tunggu keluarga yang sehari-hari dijadikan sebagai ruang kebaktian.

"Semua yang berada di dalam tenda seperti televisi, AC, meja dan kursi hari ini harus dibersihkan semua. Dan rencananya tendanya hari ini juga akan segera dibongkar," kata salah satu crew dekorasi tenda, Kusnadi, Surabaya, Minggu (1/2/2015).

Hal tersebut dilakukan karena masa kontrak tenda tersebut sudah tidak diperpanjang oleh pihak AirAsia. "Masa kontraknya sudah habis," ujar Kusnaidi.

Tenda ruang tunggu keluarga korban yang biasanya digunakan sebagai ruang kebaktian keluarga korban AirAsia tersebut, adalah pindahan dari Terminal II Bandara Juanda, Surabaya.

Pada Minggu 28 Desember 2014 pesawat AirAsia QZ8501 penerbangan Surabaya-Singapura dinyatakan hilang kontak pada pagi hari.

Selasa 30 Desember 2014 terdapat kabar jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah dan beberapa korban penumpang telah dievakuasi oleh tim gabungan Basarnas.

Rabu 31 Desember 2014, semua yang berkaitan dengan AirAsia QZ 8501 seperti posko Crisis Center dan juga ruang tunggu keluarga dipindahkan dari Terminal II Bandara Juanda ke Mapolda Jawa Timur.

Hal itu dilakukan karena proses identifikasi korban yang telah ditemukan dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, yang lokasinya bersebelahan dengan Mapolda Jawa Timur.

Crisis Center itu juga untuk memudahkan kerja Tim DVI, pihak AirAsia dan keluarga korban, agar tidak mondar-mandir antara Bandara Juanda ke Rumah Sakit Bhayangkara dan pihak terkait. (Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya