Main Medsos Saat Jam Kerja, PNS DKI Siap-siap Kena Pecat Ahok

Gubernur DKI Jakarta Ahok menilai, gaji besar melalui TKD dinamis dapat memotivasi para PNS bekerja lebih giat.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 04 Feb 2015, 20:43 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2015, 20:43 WIB
Hari Pertama Kerja, Jokowi-Ahok Gelar Halal Bi Halal
Para PNS terlihat mengantre hingga ke depan pendopo Balai Kota untuk bersalaman dengan kedua pemimpin Ibukota tersebut, Jakarta, Senin (4/8/14). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku, etos kerja PNS yang masih minim sempat membuat geram. Banyaknya PNS yang asyik bermain di media sosial saat jam kerja juga semakin membuat dia geram.

Bahkan, Ahok mengaku kerap menemukan PNS yang menulis status sedang tidak ada pekerjaan alias bengong saat jam kerja melalui media sosial Twitter.

Maka itu, Ahok memastikan, hal itu tidak akan terjadi lagi di DKI Jakarta. PNS yang kedapatan asyik main smartphone atau update status di media sosial akan langsung dipecat.

"Kalau dulu pada nge-tweet 'lagi bengong nih'. Coba aja kalau ada yang begitu sekarang, hilang (pecat) aja," tegas Ahok di Balaikota, Jakarta Rabu (4/2/2015).

Gaji besar yang dijanjikan Pemprov DKI Jakarta kepada para PNS tentu menjadi kabar baik. Tapi di sisi lain, mereka harus bekerja maksimal dan tidak ada lagi yang bisa bermalas-malasan.

Hal ini juga dirasakan oleh Ahok. Dia menilai, gaji besar melalui Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) dinamis dapat memotivasi para PNS bekerja lebih giat.

"Sekarang karena ada TKD dinamis itu, PNS kalau pagi suka tanya sekarang ngerjain apa ya? Beda seperti dulu," tandas Ahok.

Buktikan Gaji PNS

Sejak memimpin DKI Jakarta bersama Joko Widodo atau Jokowi, Ahok sering membuat para pejabat pusing. Tak hanya karena sifatnya yang keras, Ahok sangat tegas dan tidak ada toleransi dengan pihak-pihak yang coba 'bermain'.

Hal ini terus berlanjut sampai dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ahok langsung melakukan serangkaian perombakan besar-besaran. Tak kurang dari 1.500 pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta dipindahkan. Belum lagi soal aksi men-stafkan pejabat yang terindikasi bermain curang atau korupsi.

Yang kini menjadi sorotan adalah gaji besar PNS hasil Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) dinamis. Gaji fantastis PNS ini menjadi salah satu cara Ahok memenuhi janji kampanye sekaligus meminimalkan korupsi.

"Dulu saya waktu kampanye dengan Pak Jokowi saya janji akan naikan gaji PNS Jakarta. Sekarang Anda boleh bangga karena gaji Anda bisa lebih besar dibanding mereka yang swasta," ujar Ahok.

Ahok mengatakan, menjadi pejabat di zaman sekarang ini tidaklah mudah. Semua yang diucapkan dan dijanjikan direkam dan dapat dimintai pertanggungjawaban kapan saja. Gaji besar ini juga dimaksudkan agar para PNS dapat melayani masyarakat tanpa harus bingung mengutip uang dari warga.

"Dulu orang malu pakai seragam PNS DKI, sekarang orang bisa bangga, gajinya gede. Saya ingin, stigma semua pejabat, politisi, maling itu salah. Kita buktikan di DKI Jakarta," tandas Ahok. (Rmn/Ans)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya