Andi Widjajanto Siap Klarifikasi Soal Pertemuan Samad-PDIP

Andi yang kini menjabat sebagai Sekretaris Kabinet menegaskan siap memberikan klarifikasi ke Bareskrim Polri.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 04 Feb 2015, 22:26 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2015, 22:26 WIB
Seskab Andi Widjajanto
Seskab Andi Widjajanto. (Antarafoto)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Deputi Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Andi Widjajanto menegaskan dirinya siap mengklarifikasi kepada Komite Etik KPK terkait Abraham Samad yang diduga bertemu dengan elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

"Jika Komite Etik KPK membutuhkan klarifikasi saya sebagai bagian dari Tim (Transisi Jokowi-JK) maka saya siap," kata Andi Widjajanto saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/2/2015).

Andi yang kini menjabat sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab) menegaskan siap memberikan klarifikasi ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Menurut dia, hal ini terkait masalah kelembagaan sehingga dirinya akan memberi klarifikasi kepada institusi sebelum menyampaikannya ke publik.

"Ini masalah etika kelembagaan, maka sebaiknya saya memberi klarifikasi kepada KPK sebelum menyampaikan ke publik," tegas dia.

Selain itu Andi juga membantah kehadirannya saat pertemuan antara elite PDIP dan Ketua KPK Abraham Samad di sebuah apartemen di kawasan SCBD, Jakarta.

Dia menjelaskan, posisinya saat di Tim Transisi Jokowi-JK membantu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menyaring calon wakil presiden (cawapres).

"Pak Samad (Abraham Samad) masuk dipertimbangkan sebagai cawapres namun kesulitan kami saat itu soal etika kelembagaan KPK," terang Andi.

Dia mengatakan, pertimbangan Tim Transisi saat itu bahwa etika kepemimpinan KPK tidak memungkinkan bagi tim melakukan interaksi leluasa dengan Samad.

Dalam waktu yang sama, Pelaksana tugas ‎(Plt) Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, jika Samad sempat bertemu mantan Kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono dan Andi Widjajanto terkait pemilihan cawapres yang akan mendampingi Jokowi pada Pilpres 2014 yang lalu.

"Intinya lobi politik dengan Pak AM Hendropriyono dan Andi Widjajanto, namun akhirnya realitas politik Jokowi-JK (Jusuf Kalla)," ujar Hasto Kristiyanto di hadapan Komisi III DPR. (Ans)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya