Sesaji dan Doa untuk Korban AirAsia QZ8501

Memasuki hari ke-40 hari pasca-jatuhnya pesawat AirAsia, keluarga korban menggelar ritual doa bersama.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 05 Feb 2015, 17:42 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2015, 17:42 WIB
Ini Serpihan Diduga Milik AirAsia yang Kembali Ditemukan
Warga melihat sejumlah serpihan yang diduga milik Pesawat AirAsia di halaman kantor Basarnas, Sulawesi Tengah, Rabu (4/2/2015). (Liputan6.com/Dio Pratama)

Liputan6.com, Surabaya - Memasuki hari ke-40 hari pasca-jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, keluarga korban menggelar ritual doa bersama. Doa dibacakan secara agama Konghucu di depan posko antemortem Mapolda Jawa Timur.

Pemanjatan doa digelar dengan harapan, agar semua korban dapat segera ditemukan dan diidentifikasi. Selain itu, ritual ini juga sebagai penghormatan terakhir untuk mengantarkan arwah para korban agar diterima oleh Tuhan YME.

"Kami menyiapkan sesaji yang merupakan kesukaan dari mendiang keluarga, di antaranya, tiga mangkok nasi, daging babi, daging ayam, buah-buahan, dan hio atau dupa," kata seorang perwakilan keluarga, Ongko Gunawan, di Surabaya, Jatim, Kamis (5/2/2015).

Ongko Gunawan adalah kerabat dari Sherly Ong, Kho Kusma Chandra, dan Vera Chandra Kho. Ketiganya merupakan penumpang pesawat nahas AirAsia QZ8501, dengan rute Surabaya-Singapura pada 28 Desember 2014 lalu.

Hingga hari ini sudah 90 jenazah korban AirAsia yang berhasil dievakuasi. 77 Jenazah di antaranya sudah teridentifikasi dan 13 lainnya baru diberangkatkan ke Surabaya.

AirAsia QZ8501 penerbangan Surabaya-Singapura itu dinyatakan hilang pada 28 Desember 2014 di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Pesawat tersebut mengangkut 155 penumpang dan 7 awak pesawat. (Ndy/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya