Nelayan Donggola Kembali Temukan Serpihan Diduga AirAsia

Nelayan di Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, juga menemukan tempat duduk, dinding jendela dan plafon yang diduga bagian AirAsia.

oleh Dio Pratama diperbarui 05 Feb 2015, 17:07 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2015, 17:07 WIB
Nelayan Donggola Kembali Temukan Serpihan Diduga AirAsia
Sejumlah serpihan diduga AirAsia saat diangkut mobil Basarnas dari Polres Donggala, Sulawesi Tengah, Kamis (5/2/2015) (Liputan6.com/Dio Pratama)

Liputan6.com, Jakarta - Serpihan yang diduga milik pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, Kabupaten Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, 28 Desember 2014 lalu, kembali ditemukan di perairan Selat Makassar, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Serpihan itu ditemukan nelayan Dusun Simbe, Kecamatan Towale, Kecamatan Banawa Tengah, bernama Syukur saat memancing.

"Awalnya Syukur memancing, melihat serpihan itu langsung membawanya pulang. Sebelumnya, Syukur sudah mengetahui kalau itu serpihan pesawat, makanya langsung mengangkutnya," kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Palu George LM Randang yang dihubungi dari Palu, Kamis (5/2/2015).

George menjelaskan, serpihan tersebut berupa hydran atau tabung pemadam api berwarna merah, kabin pembatas tempat duduk, dan karet berdiameter 1,5 meter.

Setelah nelayan berumur 50 itu mengangkut dan membawa pulang ke rumahnya, serpihan tersebut dilaporkan ke Camat Banawa Tengah. Oleh Camat Banawa kemudian dilaporkan ke Polres Donggala.

"Dari Polres kemudian menghubungi kami (Basarnas). Saat ini serpihan itu telah kami amankan untuk dikumpulkan ke kantor, kemudian di-packing untuk dikirim ke Jakarta demi pemeriksaan lebih lanjut," terang George.

Sampai saat ini, tim Basarnas Palu yang terdiri dari 9 personel masih melakukan penyisiran di seputaran penemuan di perairan Selat Makassar.

"Kemungkinan masih ada serpihan lainnya, makanya penyisiran dilanjutkan di seputaran penemuan serpihan itu," imbuh George.

Serpihan yang diduga milik AirAsia, juga ditemukan nelayan Donggala. Serpihan itu berupa cabin. Selain itu, nelayan di Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, juga menemukan serpihan berupa tempat duduk, dinding jendela, dinding plafon, dan beberapa serpihan lainnya yang diduga serpihan AirAsia.

Hingga hari ini sudah 90 jenazah korban AirAsia yang berhasil diievakuasi. 77 Jenazah di antaranya sudah teridentifikasi dan 13 jenazah baru diberangkatkan ke Surabaya.

AirAsia QZ8501 penerbangan Surabaya-Singapura itu dinyatakan hilang pada 28 Desember 2014 di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah.  Pesawat tersebut mengangkut 155 penumpang dan 7 awak pesawat. (Rmn/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya