JK Sebut Kisruh KPK-Polri Karena Masalah Perilaku

Menurut JK Masalah Perilaku antara KPK dan Polri itu harus diperbaiki.

oleh Yanuar H diperbarui 09 Feb 2015, 15:34 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2015, 15:34 WIB
Ilustrasi Jusuf Kalla
Ilustrasi Jusuf Kalla (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali buka suara terkait kisruh antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri. Pria yang akrab disapa JK itu menyebut masalah kedua institusi penegak hukum itu hanya dikarenakan masalah perilaku, bukan politik.

"Kelemahan-kelemahan kita saat ini seperti masalah yang diributkan saat ini, KPK dan polisi itu bukan masalah (politik). Jadi itu masalah perilaku yang bisa terjadi di mana pun," ujar JK saat memberikan sambutan dalam pembukaan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VI di Pagelaran Kraton Yogyakarta, DI Yogyakarta, Senin (9/2/2015).

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu menilai permasalahan KPK dan Polri murni masalah hukum dan tidak berkaitan dengan agenda politik tertentu. Karena itu, KPK dan Polri harus bisa segera saling memperbaiki perilaku.

"Jadi harus diperbaiki. Itu masalah hukum, bukan masalah politik yang mengguncang bangsa ini," ujarnya.

Belakangan polemik KPK dan Polri kian memanas. Polemik memanas itu terjadi usai kedua institusi satu sama lain saling menetapkan pimpinan masing-masing institusi sebagai tersangka.

Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian (Kalemdikpol) yang juga calon tunggal Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait transaksi mencurigakan atau tidak wajar.

Setelah itu, Irjen Pol Budi Waseso dan kawan-kawan di Bareskrim Polri menetapkan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sebagai tersangka kasus dugaan pengaturan saks-saksi untuk memberi kesaksian palsu di bawah sumpah di muka sidang Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilkada Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, 2010. (Osc/Yus)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya