Beberkan Pertemuan Samad, Pemilik Apartemen Disebut Tidak Loyal

Supriansyah tidak mau mengungkapkan siapa orang yang mengancamnya untuk tidak membeberkan pertemuan Ketua KPK Abraham Samad.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 16 Feb 2015, 17:13 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2015, 17:13 WIB
KPK Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPR
Ketua KPK, Abraham Samad (kedua dari kanan) berkonsultasi dengan Wakil Ketua KPK, Zulkarnain (kedua dari kiri) saat melakukan Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPR RI di Jakarta, Senin, (1/12/2014). (Liputan6.com/Andrian Martinus Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Selain mengaku sudah berteman lama dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad, pemilik unit Apartemen Capitol Residence di Kompleks Pacific Place, SCBD, Jakarta, Supriyansah juga mengatakan dekat dengan Samad karena sama-sama orang Bugis.

Kedekatan itulah, kata dia, yang membuatnya berada pada dua pilihan sulit. Dia mengaku sempat dicibir bahkan mendapat ancaman untuk menceritakan jika Samad tidak pernah bertemu siapapun di apartemen miliknya. Namun jika berbohong, ia mengatakan menafikan pertemuan yang ia saksikan benar adanya tersebut.

"Banyak yang ancam saya, kenapa tidak mesti berbohong? Saya sedih, saya berada di antara 2 pilihan berat. Ini saya kira kawan harus tahu persis," ujar Supriansyah saat memberikan keterangan di Ruang Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Senin (16/2/2015).

Namun, ia tak mau mengungkapkan siapa orang yang mengancamnya itu. Supriansyah mengatakan, setelah akhirnya memilih buka-bukaan soal pertemuan tersebut, oleh berbagai pihak dia dianggap tidak loyal dengan teman dan orang yang satu suku dengannya.

"Saya berhadapan dengan penyidik Polri, saya katakan sejujurnya kepada polisi bahwa isi pertemuan itu tidak tahu, tapi pertemuan itu benar. Posisi saya hari ini dianggap tidak loyal," keluh dia.

Supriansyah menambahkan, "saya terima (dianggap tidak loyal), tapi izinkan saya berkata benar kali ini. Besok-besok izinkan saya untuk berbohong." (Sun/Mut)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya