Rawan Begal, Sekolah di Lampung Nyaris Tutup Ditinggal Murid

Kondisi SMPN 1 Muara Sungkai sangat memprihatinkan. Selain bangunan rusak parah, jumlah siswanya terus berkurang lantaran takut dibegal.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Feb 2015, 07:24 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2015, 07:24 WIB
Begal-Sekolah
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Lampung Utara - Aksi pembegalan atau perampasan sepeda motor di Lampung sudah sangat meresahkan. Dampaknya bahkan hingga ke dunia pendidikan. Salah satunya dialami SMP Negeri 1 Muara Sungkai, Lampung Utara, Lampung yang terancam tutup karena kekurangan murid.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (18/2/201), kondisi sekolah milik pemerintah itu sangat memprihatinkan karena tidak terawat lagi. Dari 15 lokal ruangan, kini hanya 4 ruang saja yang bisa digunakan.

Kondisi bangunan sekolah nyaris 100% rusak. Mulai dari atap, genteng, plafon, meja kursi belajang siswa, hingga lantai sekolah sudah rusak parah. Kondisi ini sengaja dibiarkan karena memang banyak yang sudah tidak berfungsi.

Bagaimana tidak, SMPN 1 Muara Sungkai yang pernah menjadi sekolah favorit dan andalan masyarakat kini berubah drastis. Sekolah yang telah berdiri sejak 1989 ini kekurangan murid. Setiap tahunnya jumlah murid selalu berkurang drastis.

Para pelajar enggan bersekolah di SMPN 1 Muara Sungkai lantaran jalan menuju sekolah tersebut rawan aksi perampokan dan perampasan sepeda motor atau begal. Sudah belasan kali siswa SMPN 1 yang berasal dari luar desa menjadi korban pembegalan. Namun hingga kini para perampok dan perampas sepeda motor itu tak kunjung tertangkap.

Saat ini tercatat sekolah hanya memiliki 34 orang siswa dari kelas 1 hingga 3 SMP. Seluruh siswa yang masih bertahan merupakan warga yang rumahnya beredekatan dengan sekolah tersebut. Pada 2014 lalu, sebanyak 6 siswa yang baru masuk memutuskan pindah ke sekolah lain karena resah dengan aksi pembegalan. (Nfs/Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya