Suku Cadang Kapal Tangker Tertunda Akibat Lion Air Delay

Suku cadang itu diperlukan untuk kapal tangker yang saat ini rusak di Dumai, Riau.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 19 Feb 2015, 19:30 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2015, 19:30 WIB
Calon penumpang Lion Air di Terminal 1B Bandara Soetta
Calon penumpang Lion Air di Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta

Liputan6.com, Tangerang - Sejumlah rute penerbangan Lion Air masih tertunda sejak Rabu 18 Februari 2015 malam hingga sore tadi. Sebagian besar penumpang mengeluh karena urusan mereka jadi tertunda.

Seperti halnya yang terjadi dengan Ari (24). Pekerjaannya pun harus tertunda akibat delay (penundaan keberangkatan) pesawat Lion Air.

"Rugi," keluh Ari di Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Kamis (19/2/2015).

Sebab, Ari harus mengantarkan spare part (suku cadang) mesin kapal ke Dumai, Provinsi Riau. Suku cadang itu diperlukan untuk kapal saat ini rusak di kawasan tersebut. Sementara pesawat Lion Air ke Pekanbaru belum juga berangkat.

"Ya pasti (rugi), namanya perusahaan kapal tangker, kapal sedang rusak, sementara kondisi di sana lagi nungguin barang, ya rugi. Ini sampai di Pekanbaru mau ke Dumai kan mesti jalan 5 jam lagi," ketus Ari.

Ia mengatakan, seharusnya pesawatnya berangkat sejak pukul 06.00 WIB tadi pakai dengan nomor penerbangan Lion Air JT 388. Pagi tadi, dia tiba dari Singapura di Terminal 2. Ketika ke Terminal 1B, ia mendapat informasi bahwa pesawat ke Pekanbaru delay. Akhirnya Ari harus menunggu hingga waktu yang tak ditentukan.

"Saya dari Singapura, mau lanjut ke Pekanbaru. Tidak ada kompensasi apapun dari Lion Air. Saya cuma berharap bisa segera berangkat. Kasih lah kami penjelasan atau kepastian, jangan seperti ini," ujar Ari. (Ali/Mvi)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya