Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok Jumat kemarin melaporkan dugaan 'anggaran siluman' atau penyelewengan anggaran yang diduga dilakukan DPRD DKI Jakarta. Ahok mencurigai ada penyelewengan dana dalam APBD DKI 2014.
Anggaran pendidikan dalam APBD DKI 2014 hampir semua sekolah diduga kebagian 'anggaran siluman' itu. Sebanyak 55 sekolah dianggarkan masing-masing Rp 6 miliar untuk pengadaan uninterruptible power supply (UPS). SMA 78 yang menerima anggaran UPS ini menyatakan hanya 'terima jadi' anggaran itu.
"Kita tahunya sudah terpasang UPS, cuma terima barang nggak terima uang," ujar Wakil Kepala Sekolah SMA 78 Sumarna saat dikonfirmasi Liputan6.com, Sabtu (28/2/2015).
Sumarna juga membantah pihak sekolah menerima anggaran UPS tersebut sebanyak Rp 6 miliar. Pihaknya hanya menerima anggaran barupa pemasangan UPS senilai Rp 5,8 miliar.
"Cuma Rp 5,8 miliar. Itu anggaran 2014, kita terima dari Suku Dinas (DKI). Kalau secara resmi nggak ada, tapi setahu saya suratnya ada," ungkap dia.
Hingga kini, Sumarna mengaku, tidak ada masalah dalam anggaran UPS tersebut. "Nggak ada masalah," tandas Sumarna.
Anggaran Siluman
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok Jumat kemarin melaporkan sejumlah bukti dugaan anggaran 'siluman' dalam APBD DKI 2015. Bukti yang dibawa berupa berkas yang disimpan dalam 2 buah kardus mie instan.
Barang bukti yang diserahkan langsung ke pimpinan KPK ini, menurut Ahok, merupakan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DKI Jakarta, dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Bukti-bukti tersebut adalah perbedaan APBD yang diajukan Ahok dengan e-Budgeting yang disepakati di paripurna DPRD DKI, dengan yang dibuat DPRD DKI. Menurut Ahok terdapat selisih hingga Rp 12 triliun.
Dalam bentuk print out, kata Ahok, bukti tersebut merupakan penelusuran yang telah dilakukan pihaknya selama ini. Contohnya, pada 2014 terdapat dana bantuan pengadaan UPS kepada 55 sekolah dengan anggaran sebesar Rp 6 miliar per unit.
Berdasarkan penyisiran yang dilakukan, Kepala Dinas Pendidikan saat itu, Lasro Marbun, ditemukan dana sebesar Rp 3,43 triliun yang tidak dieksekusi.
"Tapi ternyata ada 55 kegiatan yang tereksekusi juga sampai Rp 6 miliar untuk pengadaan UPS di sekolah-sekolah, kepala sekolahnya semua kaget sebenarnya tidak memasang UPS. Pola ini mau digunakan, saya kira harga UPS tidak sampai Rp 6 miliar, makanya kita serahkan semua kepada KPK untuk masuk," jelas Ahok.
Ahok juga menemukan 'anggaran siluman' yang tercantum dalam anggaran di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Dinas Pariwisata, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, dan Dinas Kesehatan, serta dinas-dinas lainnya. (Rmn)
Dapat Anggaran UPS, SMA 78 'Terima Jadi'
Wakil Kepala Sekolah SMA 78 Sumarna juga membantah pihak sekolah menerima anggaran UPS tersebut sebanyak Rp 6 miliar.
Diperbarui 28 Feb 2015, 11:28 WIBDiterbitkan 28 Feb 2015, 11:28 WIB
Total 'anggaran siluman' yang dituding Ahok telah disusupkan DPRD DKI mencapai Rp 105,876 miliar.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Serapan Gabah Petani oleh BULOG di Jabar Catat Sejarah, Apa Itu?
Cara Efektif Menghindari Kolesterol Tinggi dari Daging Sapi dengan Mudah
Makna Halal Bihalal: Lebih dari Sekadar Maaf-maafan, Ini Sejarahnya!
Gunung Kanlaon di Filipina Meletus Lagi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 4.000 Meter
Cara Merebus Daging Sapi Agar Rendah Kolesterol dan Lezat
Cara Lengkap Klaim JHT Secara Online, Tidak Lagi Harus ke Kantor BPJS Ketenagakerjaan
Top 3: Kenali Tanda Awal Stroke yang Perlu Diwaspadai
PDIP Benarkan Kabar Pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri
Daftar 13 Kereta Api Antarkota Bersubsidi di Sumatra dan Jawa, Harganya Mulai Rp27.000
Dedi Mulyadi Pastikan Pemotong Uang Kompensasi Sopir Angkot di Bogor Diproses Hukum
Saat Bill Gates Ramalkan AI bakal Gantikan Dokter hingga Guru
Top 3 Berita Bola: Menangi Duel Krusial Lawan Yaman U17, Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia U-17 2025