Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melaporkan sejumlah bukti dugaan anggaran 'siluman' dalam APBD DKI 2015. Bukti yang dibawa berupa berkas yang disimpan dalam 2 buah kardus mie instan. "Ada 2 kardus," ujar Ahok di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/2/2015).
Barang bukti yang diserahkan langsung ke pimpinan KPK ini, menurut Ahok, merupakan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DKI Jakarta, dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda).
"Jadi tadi kami datang (ke KPK) membawa bukti-bukti perbedaan APBD yang saya ajukan dengan e-Budgeting yang disepakati di paripurna dengan yang dibuat oleh kawan-kawan DPRD. Ada selisih cukup banyak sampai Rp 12 triliun," jelas dia.
Dalam bentuk print out, kata Ahok, bukti tersebut merupakan penelusuran yang telah dilakukan pihaknya selama ini. Contohnya, pada 2014 terdapat dana bantuan pengadaan UPS kepada 55 sekolah dengan anggaran sebesar Rp 6 miliar per unit.
Berdasarkan penyisiran yang dilakukan, Kepala Dinas Pendidikan saat itu, Lasro Marbun, ditemukan dana sebesar Rp 3,43 triliun yang tidak dieksekusi.
"Tapi ternyata ada 55 kegiatan yang tereksekusi juga sampai Rp 6 miliar untuk pengadaan UPS di sekolah-sekolah, kepala sekolahnya semua kaget sebenarnya tidak memasang UPS. Pola ini mau digunakan, saya kira harga UPS tidak sampai Rp 6 miliar, makanya kita serahkan semua kepada KPK untuk masuk," jelas dia.
Pihak Ahok juga menemukan dana 'siluman' yang tercantum dalam anggaran di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Dinas Pariwisata, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, dan Dinas Kesehatan, serta dinas-dinas lainnya.
Salah satu Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan KPK Johan Budi yang menerima laporan mengatakan, dalam kunjungan itu Ahok membawa berkas yang cukup banyak. "Tumpukan kertasnya tebal. Cukup banyak berkasnya," kata Johan.
Johan menerangkan, laporan dari Ahok ini nantinya akan ditelaah terlebih dahulu oleh tim pengaduan masyarakat (Dumas) KPK, untuk mencari unsur pidana korupsi sebelum ditindaklanjuti. "Setelah proses telaah ketika ditemukan unsur-unsur, kami bisa lakukan proses lebih lanjut apakah penyelidikan atau penyidikan," terang Johan. (Rmn/Yus)
Ahok Bawa Bukti 'Anggaran Siluman' dalam 2 Kardus Mie Instan
Salah satu Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan KPK Johan Budi mengatakan, dalam kunjungan itu Ahok membawa berkas yang cukup banyak.
Diperbarui 27 Feb 2015, 20:31 WIBDiterbitkan 27 Feb 2015, 20:31 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mantan Dokter Bedah Prancis Akui Pelecehan Seksual Terhadap 299 Korban
Bandara Heathrow London Inggris Ditutup Total karena Kebakaran, Penerbangan Singapore Airlines dan Malaysia Airlines Terimbas
Ini Dua Model Terbaru dari Land Rover Defender yang Bakal Masuk Indonesia
KPK Pertimbangkan Periksa Febri Diansyah soal TPPU SYL
Jangan Anggap Remeh, 6 Perubahan pada Rambut Bisa Tunjukkan Kondisi Kesehatanmu
Harga Realme 13 Kena Diskon Rp 500.000 di Ramadan 2025: Cek Informasi Lengkapnya
Arti Kewirausahaan, Berikut Pengertian, Konsep, dan Manfaatnya
Cerita Inspiratif SAO PNM Mekaar, Dirikan Komunitas Sosial Demi Bantu Sesama
Koalisi Cek Fakta Sayangkan Banyak Tools Pendeteksi AI Belum Bebas Akses
Jelang Idulfitri 2025, PLN Lampung Pastikan Pasokan Listrik Aman
Balik ke Jakarta usai Dilumat Australia, Timnas Indonesia Mulai Bersiap Hadapi Bahrain
Kapan Malam Lailatul Qadar 2025? Panduan Lengkap Malam Mulia di Bulan Ramadhan