Hujan 6 Hari, 2 Tebing di Nganjuk Longsor dan Jembatan Putus

Akibatnya jembatan putus, warga Desa Sidorejo harus berputar 1 kilometer menuju ke pasar atau ke kantor Kecamatan Sawahan.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Mar 2015, 06:42 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2015, 06:42 WIB
Tebing-Ambruk
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Nganjuk - 2 Tebing setinggi 6 meter di sisi kanan jalan di Desa Sawahan, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk longsor setelah turun hujan deras pada Selasa 3 Maret malam. Kedua tebing yang longsor hanya berjarak sekitar 25 meter.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (5/3/2015), material longsor sempat menutup akses menuju lokasi wisata Sedudo, sebelum sejumlah petugas yang dibantu warga menyingkirkan longsoran tanah sehingga jalanan bisa dilalui.

Longsor disebabkan guyuran hujan deras selama 6 jam. Beruntung saat kejadian tak ada kendaraan yang sedang melintas, sehingga tak ada korban jiwa.

Tak hanya longsor, hujan deras yang mengguyur juga menyebabkan sungai setempat meluap dan mengakibatkan jembatan penghubung 2 desa putus total. Akibatnya warga Desa Sidorejo harus berputar sejauh 1 kilometer untuk menuju ke pasar atau ke kantor Kecamatan Sawahan.

Sementara itu jembatan penghubung 3 kecamatan di Probolinggo pada Rabu 4 Maret pagi juga ambruk.

Jembatan peninggalan Belanda di Desa Sumber Kerang, Kecamatan Gending ini ambruk setelah rangka besi jembatan nyaris putus, karena sering dilalui kendaraan berat serta kondisi pondasi yang terus menerus digerus banjir.

Saat kejadian, sebuah dump truk yang sedang melintas nyaris terperosok. Sopir berhasil terhindar dari bahaya setelah ban belakang kendaraannya tersangkut besi pondasi jembatan.

Jembatan Sumber Kerang selama ini menjadi jalur alternatif utama penghubung sejumlah desa di Kecamatan Gending, Banyuanyar dan Tegal Siwalan. (Dan/Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya