Anies Baswedan Salut Perjuangan Anak Sekolah di Daerah, Tapi...

Menteri Anies mengatakan, sesuai Nawacita Jokowi-JK berjanji melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman kepada seluruh warganya.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 14 Mar 2015, 02:29 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2015, 02:29 WIB
Mendikbud Anies Bawesdan Tanggapi Lintasan Beresiko
Mendikbud, Anies Bawesdan saat memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung Kemendikbud, Senayan, Jumat (13/3/2015). Mendikbud Anies Baswedan menuturkan, setiap laporan yang masuk segera ditindaklanjuti. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah menyadari, pentingnya keselamatan bagi anak-anak baik di sekolah maupun perjalanan menuju sekolah hingga kembali ke rumah. Di seluruh Indonesia, banyak lintasan menuju sekolah yang berisiko tinggi dan berbahaya bagi siswa, terutama di daerah pelosok. Apalagi daerah tersebut masuk dalam zona rawan bencana.

Namun Menteri Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan mengaku bangga dan salut, terhadap perjuangan anak-anak di daerah untuk mendapat kesempatan belajar. Kendati, tidak seharusnya anak-anak mempertaruhkan keselamatan mereka.

"Walau kita salut dan bangga melihat keberanian dan determinasi anak-anak melewati lintasan seperti itu, tapi risiko seperti ini seharusnya tidak terjadi. Tidak boleh anak-anak kita merisikokan keselamatannya dalam usahanya meraih pendidikan," ujar Anies dalam acara peluncuran portal sahabat.kemdikbud.go.id di kantornya, Jakarta, Jumat (13/3/2015).

Anies membayangkan betapa beratnya hati orangtua melepas anaknya ke sekolah melewati lintasan yang berisiko dan berbahaya. Apalagi, jika terjadi hal yang tak diinginkan seperti dialami puluhan siswa SD di Kabupaten Lebak, Banten yang jatuh akibat jembatan putus saat berangkat sekolah, Selasa 10 Maret lalu.

"Betapa beratnya hati orangtua menuntun anaknya menempuh lintasan berisiko demi masa depan anak kesayangannya. Kemdikbud ikut merasakan beratnya perasaan ini. Di sini Kemdikbud merasa negara perlu hadir," kata dia.

Anies mengatakan, sesuai Nawacita Jokowi-JK berjanji melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman kepada seluruh warganya, termasuk melindungi siswa-siswi yang akan belajar. "Demikian juga berdasarkan janji kemerdekaan dalam pembukaan UUD 45, yakni melindungi segenap tumpah darah Indonesia. Karena itu pemerintah berniat menjalankan nawacita ini," ujar dia.

Mantan Rektor Universitas Paramadina ini menyadari bahwa lingkup tanggungjawabnya terbatas di satuan pendidikan. Karena itu, pihaknya menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) bertekad melunasi janji melindungi warganya.

Melalui ikhtiar ini, Anies meminta bantuan para kepala sekolah, guru, orangtua siswa, dan masyarakat umum melaporkan lintasan yang berbahaya dan penuh risiko yang harus diperbaiki. Juga lintasan yang telah rusak dan bisa mencelakakan anak-anak yang melintas. Laporan bisa disampaikan langsung melalui portal sahabat.kemdikbud.go.id.

Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kemen PUPR akan segera merespons dan melakukan langkah-langkah nyata di lapangan, untuk melindungi para siswa dari risoko kecelakaan.

"Ini ikhtiar negara untuk hadir. Semua masyarakat dimohon berkenan menyebar kabar ini, sebagai sikap sama-sama bertanggungjawab atas keselamatan saudara-saudara muda kita, yang sedang bersekolah di berbagai pelosok Tanah Air," pungkas Anies. (Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya