Ancaman ISIS di Indonesia

Mahfouz Firdaus tidak mampu menahan kekalutan kala mendengar kabar anak perempuannya Aisyahnaz Yasmin akan bergabung dengan ISIS.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Mar 2015, 19:34 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2015, 19:34 WIB
(lip6 Petang) Barometer
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Mahfouz Firdaus langsung kalut begitu mendengar kabar anak perempuannya, Aisyahnaz Yasmin, akan bergabung dengan Negara Islam Iran dan Suriah (ISIS). Yasmin termasuk 16 Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditangkap di Turki saat  hendak menyebrang ke Suriah.

Tak kuasa menahan kesedihan, Mahfouz pun mencoba bunuh diri dengan menenggak cairan racun serangga. Beruntung, aksi nekatnya itu diketahui tetangga rumahnya di Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat sehingga nyawanya bisa diselamatkan.

Selain Mahfouz, belakangan ini banyak orang tua yang resah dan khawatir anak-anak mereka telah bergabung dengan kelompok radikal tersebut. Salah satunya adalah Surati yang mendatangi Mapolres Skoharjo, Jawa Tengah untuk melaporkan anaknya yang hilang, Siti Lestari, mahasiswi semester akhir Universitas Surakarta.

Sebelum hilang Siti sempat meminta uang Rp 3,5 juta pada orangtuanya dengan alasan untuk biaya kuliah. Namun sejak itu ia menghilang dan diduga pergi mengikuti calon suaminya, Bahrun Naim, untuk bergabung dengan ISIS di Suriah.
Bahrun diketahui pernah ditangkap Densus 88 Antiteror pada November 2010 karena kepemilikan senjata api dan bahan peledak.

Kelompok radikal ISIS belakangan ini memang semakin gencar merekrut anggota dari berbagai negara di dunia termasuk dari Indonesia. Badan Intelejen Negara (BIN) memperkirakan, hingga akhir tahun lalu ada 514 warga Indonesia yang sudah ikut bergabung dengan ISIS.

Beragam cara dilakukan ISIS untuk menarik simpati dan merekrut anggota. Mereka masuk melalui kelompok pengajian, merekrut anggota keluarga juga menarik relawan wanita dengan hubungan asmara. Cara lainnya, menawarkan penghasilan besar puluhan hingga ratusan juta rupiah, dan janji masuk surga dengan jihad di garis depan.

Kelompok ini juga menebar propaganda melalui media sosial, mulai dari menyebarkan video pasukan ISIS asal Indonesia hingga anak-anak yang tengah dilatih oleh ISIS.

Selain itu, beragam cara dilakukan oleh mereka yang hendak bergabung dengan ISIS di Irak dan Suriah. Mulai dari modus belajar melalui Mesir, modus umrah lewat Arab Saudi hingga modus wisata lewat Turki. Banyak yang berangkat bersama keluarga untuk menetap dan melepaskan kewarganegaraan Indonesia.

Lalu bagaimana cara mencegah agar paham radika ISIS tidak menyebar lebih luas pada masyarakat, terutama di Tanah Air? Saksikan Barometer Pekan Ini selengkapnya dalam tayangan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (21/3/2015), di bawah ini. (Mar/Sun)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya