Dihancurkan ISIS, Menara al-Hadba di Mosul Kembali Menjulang Usai Dipugar

Apa tantangan dalam rekonstruksi Menara Al-Hadba dan dari mana pendanaan untuk rekonstruksi warisan budaya Mosul tersebut?

oleh Tim Global Diperbarui 25 Feb 2025, 16:02 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2025, 16:01 WIB
Menara Al-Hadba di Mosul, Irak, pada 2003.
Menara Al-Hadba di Mosul, Irak, pada 2003. (Dok. AP Photo/Jerome Delay, File)... Selengkapnya

Liputan6.com, Baghdad - Menara miring Mosul, al-Hadba, yang terkenal dan berdiri sejak Abad ke-12, kembali menjulang dan menghiasi kota di Irak utara tersebut setelah dipugar UNESCO.

Bersama Masjid al-Nouri di dekatnya, Menara al-Hadba, dan dua gereja dipugar setelah dihancurkan ISIS.  

Bangunan-bangunan tersebut termasuk dalam 80 persen monumen di Kota Tua di Mosul yang dihancurkan ISIS yang menduduki kota itu selama 36 bulan. 

Seperti dikutip dari VOA Indonesia, Masjid al-Nouri yang baru akan tampak persis dengan yang lama bagi mata biasa. Tetapi sebenarnya ruang salat akan lebih banyak mendapat cahaya alami dan area untuk perempuan dan VIP lebih luas.Proses yang dilakukan UNESCO ini merupakan proses restorasi terbesar dalam sejarah Irak. Memakan waktu lebih dari empat tahun untuk menyelesaikannya.

Tantangan dalam Restorasi

Ilustrasi ISIS
Ilustrasi ISIS (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya

Selama restorasi, UNESCO menemukan lima bom yang disembunyikan di dalam dinding Masjid al-Nouri yang bersejarah.

"Salah satu tantangan utama yang kami hadapi dalam proyek-proyek ini adalah memindahkan sisa-sisa perang dan membersihkan puing-puing," kata Omar Taqa, penduduk Mosul, insinyur dalam proyek tersebut.

Menara masjid yang dulunya miring seperti Menara Pisa di Italia telah berdiri lebih dari 840 tahun sebelum dihancurkan total oleh ISIS.

Al-Hadba sendiri memiliki arti "si bungkuk". Pasca restorasi, kemiringan menara pun lebih terkendali.

"Menara dan masjid ini akan menjadi pusat wisata religi, dan ini akan menguntungkan daerah ini, khususnya Jalan al Faruq," ujar Saad Mohammed, penduduk Kota Tua di Mosul.

Abu Bakr al-Baghdadi mendeklarasikan ISIS dari Masjid al-Nouri pada 29 Juni 2014.

Menara tersebut hancur ketika kelompok ekstremis itu meledakkannya dalam pertempuran untuk membebaskan Mosul pada 2017."Momen peledakan menara masjid itu merupakan titik kritis dan momen kelemahan bagi penduduk Mosul," tutur Saqr al Zakaria, aktivis masyarakat madani yang juga penduduk Mosul. Namun, dia menambahkan, "Hari ini adalah momen kemenangan. Ini adalah momen kembalinya (menara) dan kegembiraan bagi warga."

Berapa Biaya Rekonstruksi?

Gambar yang disediakan oleh USCENTCOM ini menunjukkan Masjid al-Nouri dan Menara al-Hadba yang dihancurkan oleh kelompok ISIS, di Mosul, Irak, Rabu, 21 Juni 2017.
Gambar yang disediakan oleh USCENTCOM ini menunjukkan Masjid al-Nouri dan Menara al-Hadba yang dihancurkan oleh kelompok ISIS, di Mosul, Irak, Rabu, 21 Juni 2017. (Dok.  USCENTCOM via AP)... Selengkapnya

Pemugaran Menara al-Hadba, Masjid al-Nouri, serta Gereja al-Tahira dan al-Saa'a merupakan bagian dari rencana rekonstruksi warisan budaya Mosul yang dipimpin UNESCO, yang bernilai USD 100 juta.

Uni Emirat Arab menyediakan USD 50,4 juta untuk membiayai proyek tersebut. Fokusnya adalah pemugaran masjid. Sedangkan Uni Eropa menyediakan USD 24 juta.

"Semua bangunan tempat beribadah itu penting bagi penduduk kota, apa pun agama mereka. Bukan hanya bagi mereka yang Kristen atau Muslim," tegas al Zakaria.

"Dipugarnya bangunan itu pasti akan mendorong kembalinya warga Kristen dan muslim, dan kembalinya ketiga bangunan penting ini akan berdampak besar pada kota secara keseluruhan."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya