PBNU: ISIS Lebih Sadis dari Al-Qaeda

Said mengatakan, walaupun tindakannya tidak dibenarkan, dalam melakukan aksinya, kelompok Al Qaeda akan pilih-pilih korban.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 26 Mar 2015, 13:06 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2015, 13:06 WIB
Ketua PBNU: Ajaran ISIS Ancam NKRI
Ketua PBNU Said Aqil Siradj (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj melontarkan penyataan keras terkait aksi teror yang dilakukan kelompok radikal ISIS. Dia menyebut ISIS bukanlah ajaran Islam.

"ISIS ini lebih sadis dari pada Al-Qaeda," kata Said di Kantor PBNU jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (26/3/2015).

Said mengatakan, walaupun tindakannya tidak dibenarkan, dalam melakukan aksinya, kelompok Al-Qaeda akan memilih targetnya. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi ISIS.

"Kalau ISIS, orang Syiah suku Kurdi dihabisi, pilot Yordania yang jelas-jelas muslim dibakar hidup-hidup, apa ini Islam? demi Allah bukan," tegas dia.

Said mengatakan, perlu ada tindakan agar warga Indonesia tidak terpengaruh paham radikal yang seperti ISIS dan Al-Qaeda. Apalagi, sudah ratusan warga Indonesia yang menjadi korban ajaran radikal ini.

"Kita mencegah generasi kita yang dari Indonesia jangan sampai ada yang terprovokasi ke sana," tandas Said.

Beberapa orang yang diduga terlibat jaringan ISIS di Tanah Air dibekuk aparat kepolisian di berbagai tempat. Selain di Tangerang Selatan dan Bekasi, 2 orang terduga jaringan kelompok itu ditangkap di Malang, Jawa Timur pada Rabu 25 Maret 2015.

Satuan Tugas Antiteror Polri menangkap terduga jaringan ISIS atas nama Abdul Hakim Munabari (AHM) (44) di depan toko Madu samping SD Al Irsyad Al Islamiyah Jl Arif Margono No 11 Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Pria kelahiran Malang 21 Juli 1971 itu baru saja pulang dari Suriah dan diduga sudah bergabung dengan kelompok radikal itu.

Berselang 1 jam kemudian, polisi menangkap Helmi Aalamudi (HA) di kawasan Jalan Soputan, Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur. Dia diduga penyandang dana bagi yang ingin bergabung ISIS ke Suriah. (Mvi/Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya