Rebutan Ruangan Fraksi Golkar, Bamsoet Telepon Wakapolri

Sejumlah polisi berpakaian seragam Pengamanan Objek Vital (Obvit) mendatangi ruangan Fraksi Partai Golkar di lantai 12 Gedung DPR, Jakarta.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 30 Mar 2015, 19:32 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2015, 19:32 WIB
Pentingnya "Demokratisasi dalam Penegakan Hukum"
Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti menjadi pembicara dalam acara seminar hukum "Demokratisasi dalam Penegakan Hukum" di Jakarta, Senin (23/3/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah polisi berpakaian seragam Pengamanan Objek Vital (Obvit) mendatangi ruangan Fraksi Partai Golkar di lantai 12 Gedung DPR, Jakarta. Mereka datang untuk melihat keramaian di lantai itu.

Kedatangan para aparat itu menyusul sambangan jajaran Partai Golkar kubu Munas Ancol atau Agung Laksono ke ruangan Fraksi Partai Golkar yang dipimpin Wakil Ketua DPP Yorrys Raweyai.‎

Namun kedatangan sejumlah polisi itu justru membuat Yorrys Cs marah. Mereka pun diusir oleh kubu Agung.

"Lho ini siapa yang undang? Ke sini pasti karena ada yang minta? Siapa yang minta?" tanya Sekretaris Fraksi kubu Agung Laksono, Fayakhun Andriadi di lokasi, Jakarta, Senin (30/3/2015).

Seorang pimpinan kepolisian yang berada di sana pun menjawab, "Ini kami dapat informasi katanya ada keramaian. Kami ingin melihatnya."

Mendapati jawaban tersebut, Fayakhun menyatakan, pihaknya ‎hanya ingin melihat ruangan yang nantinya akan ditempati oleh mereka.

"Tidak ada apa-apa. Kami ke sini untuk ke ruangan kami. Karena kami merupakan Golkar yang sah. Kalau Bapak melarang berarti Bapak melawan hukum," ujar Fayakhun.

Namun sang polisi meminta mereka yang tidak memiliki kepentingan keluar dari ruangan Fraksi Partai Golkar. "Kalau begitu semua yang tidak berkepentingan keluar dari sini," pinta polisi tadi.

Permintaan polisi tersebut membuat Fayakhun tak terima. "Ya sudah, yang seragam cokelat (polisi) juga harus keluar dari sini," ucap Fayakhun.

Tidak berapa lama, sejumlah anggota polisi ini pun meninggalkan lokasi.

Telepon Wakapolri

Rangkaian peristiwa di Ruang Fraksi Golkar ini karena kedatangan Yorrys yang ingin menengok ruangan ketua dan sekretaeris fraksi. Namun, mereka mendapati ruangan yang terkunci secara elektronik dan perlu pin untuk membukanya.

"Kenapa ditutup? Memang ini sudah jadi milik pribadi?‎ Ya sudah, Pamdal (pengaman dalam) yang di dalam suruh keluar. Biar anak-anak bawa alat ini mau saya palang. Biar kita adu kuat saja," ucap Yorrys.

Sementara pihak Pamdal yang berada di lokasi tidak bisa melakukan apa-apa. Mereka pun hanya menunggu dan bersiaga.

Namun ternyata Sekretaris Fraksi Partai Golkar kubu Ical, Bambang Soesatyo, berada dalam ruang fraksi yang terkunci itu. Pria yang karib disapa Bamsoet itu pun langsung menelepon Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti.

"Halo Pak Wakapolri, kami terjebak di ruang fraksi lantai 12. Saya perdengarkan ke kawan-kawan wartawan. Kami meminta ke Wakapolri untuk mensterilkan lantai 12. Ini kan gedung negara," kata Bamsoet sambil mengeraskan suara telepon genggamnya.

"Sekjen mengatakan bahwa yang masih sah itu pimpinan Fraksi Golkar Ade Komaruddin (jajaran Ical). Kalau sekarang ada upaya-upaya pemaksaan sangat prihatinkan. Ini akan memberikan preseden buruk," ujar Bamsoet.

Mendengar laporan Bamsoet, Badrodin Haiti segera menindaklanjutinya. "Saya akan telepon kapoldanya, lantai 12 ya? Oke," pungkas Badrodin Haiti. (Ndy/Yus)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya