Cegah WNI Gabung ISIS, Imigrasi Bekasi Perketat Pembuatan Paspor

Langkah memperketat proses permohonan paspor di Kantor Imigrasi Bekasi dilakukan saat sesi wawancara.

oleh Liputan6 diperbarui 31 Mar 2015, 14:14 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2015, 14:14 WIB
(lip6 Siang) ISIS Bekasi
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Bekasi - Hilangnya 16 Warga Negara Indonesia (WNI) di Turki yang diduga kuat menyeberang ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok radikal ISIS disikapi serius Kantor Imigrasi Bekasi, Jawa Barat. Saat ini Kantor Imigrasi Bekasi memperketat permohonan pembuatan paspor.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (31/3/2015), langkah memperketat proses permohonan paspor itu dilakukan saat sesi wawancara.

Hal ini untuk mengantisipasi kepergian WNI ke negara Timur Tengah terutama yang diduga terkait dengan kelompok radikal ISIS. Selain itu, hal ini menyusul masuknya data dari Polresta Bekasi Kota tentang 16 nama warga yang diduga terkait simpatisan dan jaringan kelompok radikal ISIS. Kini mereka sudah dicekal untuk tidak keluar negeri.

Sebelumnya, sebuah rumah di Perumahan Perum Graha Melasti, Blok FE III Desa Sumber Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi digeledah pada Minggu (22/3/2015). Polisi menduga penghuni rumah, Koswara sebagai perekrut anggota ISIS.

Namun dalam penggeledahan rumah kontrakan, Koswara yang berasal dari Jawa Barat itu tidak ada. Menurut istri ketua RT 002/RW 19, Irmayani, Koswara bersama 2 anaknya telah mengontrak rumah tipe 21 itu sejak 2 tahun lalu. Namun usai Lebaran, mereka sudah tidak terlihat lagi. (Vra/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya