Warisan Budaya Batik Tulis Ciwaringin Layak Dikenal Dunia

"Pada saat event Konferensi Asia Afrika (KAA), semua kepala negara menggunakan batik tulis. Bahkan mantan Presiden Afrika Selatan."

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 27 Apr 2015, 08:37 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2015, 08:37 WIB
Menteri Marwan Jafar
Menteri Marwan Jafar. (Liputan6.com/Taufiqurrahman)

Liputan6.com, Jakarta - Batik tulis di Desa Ciwaringin, Cirebon, diharapkan bisa lebih terkenal tak hanya di Indonesia tapi juga di dunia Internasional. Menurut Menteri Marwan, batik tulis merupakan warisan budaya Indonesia yang dikenal tidak secara nasional, tapi juga di level internasional.

"Karena batik tulis ini betul-betul di batik dengan tangan. Batik tulis bisa dibuat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atau dibuat BUMDes pada level kawasan," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar dalam keterangannya yang dimuat Senin (27/4/2015).

Batik tulis, menurut Marwan, merupakan produk unggulan yang akan kita promosikan bersama-sama. "Batik Cirebon sebetulnya sudah terkenal, kalau kita terus menggiatkan lagi, Batik Cirebon bisa dikenal di level internasional," jelas dia.

Marwan mencontohkan, pada saat event Konferensi Asia Afrika (KAA), semua kepala negara menggunakan batik tulis. "Bahkan mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela suka menggunakan batik tulis," tuturnya.

Marwan yang hobi mengoleksi batik, mengunjungi satu per satu stand pameran Batik di Desa Ciwaringin pada Minggu 26 April. Pada kesempatan itu, ia juga berpesan kepada para kepala desa dan pemerintah daerah untuk mensukseskan promosi batik tulis.

"Pejabat Cirebon kalau bisa setiap hari pake batik, biar batiknya laris. Batik tulis terus meningkat, pembelinya makin banyak," ungkap dia.

Pemerintah, nilai Marwan, sangat serius dalam melindungi produk lokal. Apalagi ini akan menjadi kooperasi yang terus dikembangkan.

"Ini ada tulisan 'one village one product'. Produktivitas akan kita tingkatkan sehingga 'one village one product' betul-betul bisa tercapai. 'One village one product' ini bisa menjadi proyek percontohan," pungkas Marwan. (Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya