Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tampaknya cukup geram melihat banyaknya pihak yang meminta agar eksekusi mati terhadap para gembong narkoba dibatalkan.
Menurut Jokowi, eksekusi mati yang harus diterima oleh para terpidana kasus narkoba tersebut, setimpal dengan kerugian yang dialami warga yang meninggal karena narkoba.
"Itu yang harus dijelaskan. Dan pers harus menjelaskan, setiap hari ada 50 generasi muda kita mati karena narkoba. Kalau dihitung setahun, ada 18 ribu. Itu yang harus dijelaskan," ujar Jokowi di sela kunjungan dalam pertemuan Pers Nasional di Auditorium TVRI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/4/2015).
"Jangan yang dijelaskan yang dieksekusi saja, jelasin dong nama-nama 18 ribu itu siapa saja. Tulis! Setiap tahun 18 ribu orang, siapa, siapa. Itu juga ditulis," lanjut Jokowi.
Tidak hanya itu, Jokowi juga meminta agar pihak yang selama ini menentang eksekusi mati terhadap para gembong narkoba, tak lain untuk melihat bagaimana menderitanya para pemakai narkoba yang sudah menyandu dan sulit untuk melepas ketergantungan benda haram itu.
"Kedua, pergi ketempat rehabilitasi. Coba lihat yang berguling-guling meregang karena kesakitan, yang berteriak-teriak. Sana cari informasi mengenai itu. Tolong kepada pers juga jangan dibandingkan satu (terpidana mati) dengan 18 ribu orang yang menjadi korban Narkoba)," ucap Jokowi dengan nada bicara meninggi.
Atas dasar itulah, Jokowi mengatakan, Pemerintah RI tetap akan komitmen dan menjalankan eksekusi mati sebagai, upaya memerangi narkoba yang telah digolongkan sebagai kejahatan kelas berat di Tanah Air. "Pokoknya saya nggak mau mengulang-ngulang. Bahwa kita serius, perang dalam narkoba itu," pungkas Jokowi.
Eksekusi mati tahap kedua tidak lama lagi akan digelar. Jaksa Agung Muda Pidana Umum telah mengeluarkan surat perintah, untuk melaksanakan eksekusi mati dan surat itu telah sampai kepada jaksa eksekutor. Eksekusi itu rencananya akan dilaksanakan pada Selasa 28 April besok di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. (Rmn)
Jokowi: Setiap Hari Ada 50 Generasi Muda Kita Mati karena Narkoba
Jokowi juga meminta agar pihak yang selama ini menentang eksekusi mati gembong narkoba, tak lain untuk melihat bagaimana pecandu menderita.
diperbarui 28 Apr 2015, 03:36 WIBDiterbitkan 28 Apr 2015, 03:36 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers sebelum bertolak ke Kuala Lumpur, Malaysia di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Minggu (26/4/2015). Kunjungan tersebut dalam rangka menghadiri KTT ASEAN ke-26. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Atang-Annida Ingin Gaet Swing Voters di Debat Perdana Pilkada Kota Bogor
Teknik Memasak Daun Herbal, Solusi Alami untuk Tekanan Darah Tinggi dan Kolesterol
Sustainable Development adalah Kunci Menuju Masa Depan Berkelanjutan, Begini Penerapannya dalam Kehidupan
Ombudsman Periksa Dugaan Maladministrasi Pembangunan Pabrik di Tengah Pemukiman Gunung Sindur
Profil Denny Cagur, Sosoknya Viral karena Diduga Terseret Kasus Promosi Judi Online
Mengenal Susu Bebas Laktosa, Solusi Nutrisi Bagi Penderita Intoleransi Laktosa
Harga Emas Antam Melonjak Rp 14 Ribu Hari Ini 8 November 2024, Cek Daftar Lengkapnya
Kenali 5 Penyebab Post-Workout Depression, Alasan Anda Bisa Mengalami Depresi Setelah Berolahraga
Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Lagi Jumat Siang 8 November 2024, Kolom Abu Capai 2,5 Km
Cara Merebus Daun Singkong Anti Pahit dan Tetap Hijau, Simak Triknya
Top 3 Berita Bola: Manjakan Manajer Baru, Manchester United Siapkan Pemain Baru Pengganti Rashford
Pemain Bola 39 Tahun Meninggal Usai Tersambar Petir di Lapangan, Lainnya Terluka